Sriwijaya FC telah resmi menentukan Rahmad Darmawan sebagai pelatih yang baru.
Peran Rahmad Darmawan di Sriwijaya FC, salah satunya adalah merombak secara besar-besaran komposisi Sriwijaya FC.
Komposisi Sriwijaya FC untuk musim 2018 akan mengalami perubahan hampir 60 persen.
Menanggapi hal ini, General Manager Arema FC Ruddy Widodo tidak merasa kaget dengan langkah tersebut dilansir BolaSport.com dari wearemanianet.
Bahkan, menurut Rudy Widodo, prestasi tidak hanya ditentukan oleh komposisi tim saja.
(Baca Juga: Penampilan Gemilang Spasojevic Saat Timnas Indonesia Hadapi Guyana Sedikit Ternoda karena Hal Ini)
Hal tersebut dikarenakan tim berjulukan Singo Edan ini pernah melakukan langkah tersebut.
Saat perombakan tersebut, bisa dibilang Arema FC juga sedang dalam kondisi finansial yang baik.
Arema FC melakukan perombakan tim dengan membeli sejumlah bintang berlabel top scorer, seperti Cristian Gonzales, Kayamba Gumbs, dan Greg Nwokolo.
Namun, tim yang juga diasuh Rahmad Darmawan kala itu, hanya mampu finish sebagai runner-up ISL 2012-2013 di bawah Persipura Jayapura.
"Kami sudah pernah memakai konsep tim bertabur bintang, nyatanya juga belum bisa juara, kesimpulannya materi pemain tidak menjamin, kekuatan Arema itu ada di kekompakannya, ketika menjadi juara Galatama 1992-1992 dan ISL 2009-2010 tim ini sangat kompak," ujar Ruddy.
Namun, Ruddy merasa senang kalau langkah yang diambil Sriwijaya FC untuk mengumpulkan pemain bintang, tujuannya demi promosi Asian Games.
"Mungkin Sriwijaya FC membentuk tim super dalam rangka untuk promo Asian Games yang akan digelar di Palembang, kalau saya pribadi justru senang." tutur Rudy.
"Karena laga kandang Arema berlabel big match bisa bertambah satu, kalau mereka main di Malang bakal bawa suporter banyak, dan mungkin mendatangkan Aremania yang penasaran ingin menyaksikan penampilan tim ini," pungkasnya.
Editor | : | Andi Ernanda |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar