Posisi penyerang lokal Sriwijaya FC Rizky Dwi Ramadhana makin terancam.
Rizky harus bertarung memperebutkan posisinya dengan beberapa nama besar seperti Alberto Goncalves dan Esteban Vizcara.
Kedua penyerang asing tersebut sedang mengurus proses naturalisasi.
Proses tersebut diharapkan selesai sebelum perhelatan Liga 1 2018 dimulai.
Saingan Rizky semakin berat dengan hadirnya Manucheckhr Dzhalilov yang merupakan pemain terbaik AFC 2017 asal Tajikistan.
Eki sapaan akrab Rizky mengatakan datangnya sejumlah pemain hebat itu merupakan keputusan mutlak pelatih.
(Baca Juga: Reinaldo Sedih Gagal Wujudkan Mimpi Membawa Persija Juara Tahun Ini)
Demi mendapatkan posisinya, Eki akan menunjukkan performa terbaik selama latihan.
"Yang penting pemain kerja keras di lapangan, kalai dikasih kesempatan ya tunjukkan kemampuan terbaik," kata Eki, dikutip SuperBall.id dari Sriwijaya Post, Selasa (2/1/2018).
Eki mengaku tak pernah merasa minder walau dikepung pemain-pemain hebat dengan jam terbang tinggi itu.
Dia yakin akan ada kesempatan bermain dan membela tim yang sudah membesarkan namanya hingga sekarang.
"Pasti ada kesempatan walaupun saya pemain lokal, nanti juga akan ada kesempatan," tegas Eki.
Saat bermain untuk Sriwijaya FC U-21, Eki berhasil menjadi top scorer Liga Super Indonesia U-21 di musim 2012-2013.
Potensi Eki menarik perhatian tim senior Sriwijaya FC.
(Baca Juga: Bhayangkara FC Dipastikan Tanpa Otavio Dutra Musim Depan)
Musim 2017, Eki diturunkan tim senior Sriwijaya FC sebanyak 12 kali.
Dari 12 kali penampilan itu, Eki hanya mampu menjadi starter sebanyak dua pertandingan.
Dalam keterbatasan jam terbang, Eki tetap berhasil menciptakan satu gol.
Hal inilah yang menarik perhatian sejumlah klub.
"Kalau Liga 1 ada satu klub, kalau Liga 2 ada 3-4 klub, tapi ya kalau yang paling utama di Sriwijaya FC," jelas Eki.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | superball.id |
Komentar