"Kami sudah survei dan komunikasi sama dirjen, tetapi karena administrasi kantor itu baru buka hari ini atau besok, jadi belum terima official letter-nya dari PUPR. Kalau kami sudah terima, nanti diumumkan," ucap Tisha menambahkan.
Lebih lanjut wanita berusia 31 tahun itu berharap agar Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bisa ikut membantu PSSI untuk memberikan sebuah himbauan kepada masyarakat Indonesia agar bisa menjaga SUGBK.
Sebab, tidak bisa diketahui bagaimana masing-masing pemikiran masyarakat Indonesia tentang hasil pertandingan timnas Indonesia kontra Islandia nanti.
"Sebetulnya kami sangat membutuhkan bantuan dari Kemenpora juga dalam mengatasi hal ini," tuturnya.
"Karena yang kami tahu, kerusuhan atau pun tingkah laku dari masyarakat Indonesia itu bukan hanya berlaku di sepak bola. Namun, pelanggaran itu ada di setiap sudut dari masyarakat kita," kata Tisha.
(Baca juga: Wow! Klub Elite Australia Buka Peluang untuk Pemain Indonesia karena Main di Liga Champions Asia)
Setidaknya menurut Tisha, Kemenpora bisa membuatkan sebuah campaign atau penyuluhan kepada masyarakat Indonesia jelang pertandingan tersebut.
Terlebih lagi, ada beberapa venue di sekitar SUGBK yang belum selesai proses pengerjaannya.
"Sebenarnya itu area tingkat kesadaran serta pendidikan, maka PSSI butuh bantuan dan sinergi di situ untuk melaksanakan campaign, penyuluhan agar menjaga fasilitas olahraga ini," kata Tisha.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | superball.id |
Komentar