Dia juga punya cita-cita dan misi besar, kelak bisa membawa Indonesia, negeri yang sangat dicintainya menjadi yang terbaik di dunia.
Syukran menyadari bukanlah perkara mudah untuk mewujudkan cita-cita dan misi besarnya.
Karena itu, dia pun sudah membentengi dirinya agar lebih kuat dalam mengarungi perjuangannya di Spanyol.
Termasuk bagaimana mengatasi tekanan rasa rindu (homesick) pada keluarga dan Tanah Air.
"Kalau bisa jangan pernah ingat lingkungan di rumah karena kalau sekali ingat pasti keingat semuanya yang pernah dilakuin di situ," ujarnya.
Keharuan yang sama dirasakan rekannya, Andrian Rusdianto. Apalagi pemain yang akrab disapa Anto ini baru saja mengalami duka cita atas wafatnya sang ayah.
"Sedih karena ingat ayah. Ayah meninggal sekitar dua bulan yang lalu. Waktu kejadian saya pas di Jakarta.
Jadi gak sempat melihat wajah ayah untuk yang terakhir kalinya. Saya hanya bisa berdoa semoga ayah bahagia di sana," ujar Anto dengan suara lirih menahan tangis.
Meski didera rasa haru namun Anto menyadari dia punya tanggungjawab besar untuk mempersembahkan prestasi yang membanggakan kepada keluarga dan terkhusus bagi orang yang telah membantunya hingga bisa berguru ke Spanyol.
"Saya punya target harus berhasil setelah berguru ke Spanyol. Mudah-mudahan bisa menjadi pemain profesional. Saya ingin main di Liga Spanyol," ucap Anto.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | superball.id |
Komentar