Bek Bhayangkara FC yang juga mantan striker timnas U-23 Indonesia, Jajang Mulyana, tak merasa peluangnya di tim utama lantas terjamin kendati menjadi pahlawan di laga pertama Grup E Piala Presiden kontra PSIS.
Di laga yang berlangsung pada Sabtu (20/1/2018), Jajang Mulyana menjadi pahlawan kemenangan The Guardians lewat gol tunggalnya pada menit ke-68.
Gol ini seperti menegaskan bahwa lelaki 29 tahun tersebut masih memiliki naluri gol bagus.
Padahal, sejak musim lalu, Jajang sudah dimainkan secara permanen di jantung pertahanan Bhayangkara FC oleh pelatih Simon McMenemy.
"Masih ada sedikit-sedikit sisa peninggalan sebagai striker dulu," katanya kepada BolaSport.com.
Kendati menjadi starter kontra PSIS dan mencetak gol kemenangan tim, Jajang sadar bahwa hal itu tak lantas menjamin tempatnya di tim inti.
Selain Piala Presiden cuma ajang pramusim, persaingan di pos jantung pertahanan jawara Liga 1 2017 ini juga sangat berat.
Selain Jajang, Bhayangkara masih memiliki Vladimir Vujovic, kapten Indra Kahfi, Ambrizal, serta anak muda Nur Hidayat Haji Harris untuk posisi tersebut.
Vladimir Vujovic kemungkinan jadi pilihan utama. Artinya, Jajang dan tiga nama lain harus bersaing untuk satu tempat tersisa.
"Seperti saat menghadapi PSIS, kerjasama saya dengan Vlado sudah padu karena kami saling komunikasi," ujar eks Pelita Jaya tersebut.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar