Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, sangat berharap agar pemerintah provinsi (pemprov) DKI Jakarta bisa membantu timnya untuk bermarkas di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) saat berlaga di Liga 1 2018.
Pasalnya saat ini Persija seperti kesulitan untuk mendapatkan izin dari kepolisian untuk berlaga di Jakarta.
Sejatinya SUGBK memang dipersiapkan untuk Asian Games 2018 dan sudah selesai renovasinya pada awal Januari kemarin.
Namun, ajang Asian Games 2018 baru akan dimulai pada Agustus mendatang, bahkan SUGBK juga tidak dipergunakan untuk cabang olahraga (cabor) sepak bola.
Pertandingan cabor sepak bola di Asian Games 2018 akan menggunakan lima stadion, yakni Stadion Pakansari (Bogor), Stadion Patriot (Bekasi), Stadion Wibawa Mukti (Cikarang), Stadion Si Jalak Harupat (Soreang), Stadion Gelora Bandung Lautan Api (Bandung).
Persija baru mendapatkan restu menggunakan SUGBK untuk berlaga di babak penyisihan Grup H Piala AFC 2018 yang mulai bergulir pada Februari sampai April.
(Baca Juga: PSMS Vs Sriwijaya FC - Memori Final Liga Indonesia 2007, Derbi Sumatera Setelah 6 Tahun Berpisah)
Sebelumnya, Persija sudah berkomunikasi untuk menggunakan Stadion Singaperbangsa (Karawang) sebagai home base mereka di Liga 1 2018.
Namun dikabarkan, pihak kepolisian setempat tidak memberikan izin dikarenakan faktor keamanan di stadion yang merupakan markas Persika Karawang itu.
"Untuk Liga 1 saya juga minta agar pemerintah memberi keluasan kepada Persija bermain di Liga 1. Kalau bermain di luar, bahayanya lebih banyak," kata Gede.
Bila nanti mendapatkan izin menggunakan SUGBK untuk Liga 1, Gede memohon kepada The Jakmania untuk menjaganya.
Pria asal Surabaya itu berharap The Jakmania jangan merusak atau mencoret-coret stadion yang nantinya dipakai untuk Asian Games 2018.
"Kami masih mencari alternatif lain, tapi kami minta untuk para The Jakmania membantu menjaga SUGBK, karena kami sudah dapat surat untuk SUGBK menjadi kandang Persija di Piala AFC," kata Gede.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | superball.id |
Komentar