"Itu yang membuat mereka berhasil mencetak dua gol dalam waktu tujuh menit jelang babak pertama berakhir. Saya tidak lihat proses golnya karena saya solat," kata Fakhri.
Sembuh dari Bengkak, Cristiano Ronaldo Siap Lawan Kampret https://t.co/JKVB9UAwVm
— BolaSport.com (@BolaSportcom) January 26, 2018
Menurut Fakhri seharusnya pada babak pertama, timnya harus memberikan tekanan kepada Egy Maulana Vikri dkk.
Jangan hanya menunggu untuk bermain bertahan, terlebih PPLP Ragunan merupakan tim binaan yang sering berlatih.
"Bagi saya ketika kami memberikan kesempatan kepada tim yang latihan dan bagus punya pengalaman baik tentu ini akan menjadi sebuah masalah dan bencana untuk kami. Dan itu terbukti mereka bisa memasukan dua gol," jelas Fakhri.
Kata Fakhri, sepanjang 45 menit pertama para pemainnya banyak sekali melakukan kesalahan dan memberikan bola-bola gratis ke PPLP Ragunan.
Namun ketika timnas U-16 mendapatkan bola, Fakhri melihat anak-anak asuhnya bukan berjuang keras mempertahankannya, tetapi terlihat adanya kepanikan.
Terutama pada permainan tim di lini tengah yang tidak bisa memberikan sebuah tekanan kepada Witan Sulaeman dkk.
Pelatih berusia 52 tahun itu mengaku tidak kaget dengan hasil kekalahan dari PPLP Ragunan.
"Ketika kami mendapatkan bola seharusnya harus kuat ball possesion tapi itu tidak terjadi di babak pertama. Saya lihat hampir semua lini," kata Fakhri.
"Kemudian di tengah juga tidak berjalan dengan baik dari pemain kami. Pada saat kita kehilangan bola tidak ada agretivitasnya ataupun tekanannya kepada lawan," ucap Fakhri menambahkan.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | superball.id |
Komentar