Kontestan Liga 1 musim 2018 PS Tira memastikan rencana pindah markas ke Bantul, Yogyakarta.
Hanya saja, PS Tira masih terkendala dengan beberapa hal yang menyebabkan tim belum bisa datang ke Bantul.
Salah satu di antaranya adalah proses negosiasi dengan pemerintah setempat yang belum menemukan kata sepakat.
Tim berjulukan The Army itu juga masih mencari-cari mes pemain, lapangan, dan beberapa fasilitas lainnya yang dibutuhkan sebuah klub.
Meski begitu, PS Tira tetap memastikan untuk meninggalkan Kabupaten Bogor yang dipakai pada musim lalu.
Hal itu diutarakan Sekretaris Umum PS Tira, Yandri saat ditemui SuperBall.id dan BolaSport.com, di Lapangan Badan Intelejen Strategis, Kab Bogor, Kamis (22/2/2018).
Berikut penjelasan Yandri soal kepindahan PS Tira ke Bantul dalam sebuah wawancara:
Bagaimana perkembangan rencana kepindahan PS Tira ke Bantul?
Rencana kami pindah ke Bantul belum rampung, para petinggi PS Tira minggu-minggu ini mungkin akan ke Bantul, untuk bertemu dengan Muspida (Musyawarah Pimpinan Daerah) di sana untuk membicarakan kelanjutannya.
Jadi saya tak berani menyebut kapan, karena kami masih menunggu dari sana.
Setelah petinggi kami pulang dari sana, nanti dilihat apa saja permintaannya, nanti akan kami coba penuhi.
Jadi belum ada kepastian?
Kami menunggu, petinggi kami ketemu Muspida, itu maksudnya dengan Bupati, dengan Dandim (Komandan Distrik Militer) untuk memastikan kapan kami bisa ke sana.
Sempat mendengar akan pindah awal Maret 2018?
Kemungkinan besar di awal maret, karena 10 Maret, Liga 1 sudah mulai, dengan catatan kalau liga tidak diundur.
Kalau tanggal itu fix, awal Maret kami sudah harus ke sana. Nanti kalau sudah ada kepastian pasti kami informasikan
Kemungkinan besar awal Maret, jadi boleh ditulis seperti itu, tetapi soal pastinya saya belum bisa katakan, karena bisa saja pada akhir Februari.
Karena, kami tinggal menungu atasan yang ada di sana.
Dengan kendala-kendala itu, bisa dipastikan PS Tira tetap pindah ke Bantul?
Artinya begini, sejauh ini stadion yang kami akan diajukan juga sedang proses.
Ada dua stadion yang kami ajukan untuk dapat verifikasi ke PSSI adalah Bantul (Stadion Sultan Agung) dan Stadion Maguwoharjo (Sleman).
Maguwoharjo ikut diajukan karena PSSI sekarang meminta tim untuk mendaftarkan lapangan utama dan lapangan cadangan.
Apabila lapangan utama itu digunakan, maka ada lapangan cadangan. Maguwoharjo sifatnya cadangan.
Karena kan Persiba Bantul juga menggunakan stadion itu, makanya siapa tahu digunakan Persiba, kami pindah ke tempat cadangan.
Kapan launching PS Tira?
Kalau kami sudah jadi ke Bantul, homebase di Bantul, ya launching di sana.
Makanya, kami masih menunggu hasil pertemuan petinggi kami di sana.
Lalu, kesulitan apa yang dihadapi PS Tira untuk pindah ke Bantul?
Kepastian tempat di sana. Kalau boyongan ke sana kan, tempatnya sudah harus pasti.
Petinggi kami di sana bicara semuanya, tempat tinggal, mes, dan semuanya dibicarakan di sana.
Lapangan latihan di sana sudah dicek dan verifikasi PSSI.
Nama PS Tira sudah resmi?
Ya PS Tira, karena kami sudah menyurati PSSI bahwa kami sudah menggunakan nama pakai PS Tira.
Tira itu, TNI Rakyat. Jadi, bukannya kami menghilangkan TNI, tetapi hanya ditambahi rakyat.
Secara administrasi, kami sudah disahkan untuk menggunakan nama PS Tira.
Tetapi secara luas di masyarakat kenalnya PS TNI karena kami belum launching. Tetapi secara administrasi sudah penggunaan nama PS Tira.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar