Di Ekstraklasa, delapan tim terbawah (peringkat 9-16) akan menentukan tim degradasi melalui babak kualifikasi; begitu juga peringkat 1-8 yang menentukan juara lewat babak kualifikasi setelah musim liga berakhir.
Gdansk yang berdiri sejak 1945, bukan kesebelasan sukses di Polandia.
Hingga saat ini tak sekalipun Gdansk menjuarai divisi teratas Polandia.
Cukup wajar mengingat Gdansk baru kembali promosi ke divisi teratas pada 2008.
Walaupun begitu musim lalu Gdansk menempati posisi keempat klasemen, nyaris meraih prestasi terbaik tim sepanjang sejarah yakni posisi 3 (1956).
Untuk bermain sebagai pemain inti sendiri tidak akan mudah bagi Egy.
Salah satu pemain yang akan menjadi pesaingnya adalah mantan pemain Juventus asal Serbia, Milos Krasic.
Selain itu ada juga pemain muda yang akan menjadi pesaingnya seperti Romario Balde (direkrut dari Benfica B) dan Joao Olivieira (pinjam dari Luzern).
Marco dan Flavio Paixao (33 tahun) juga tak tergantikan di mana Marco telah mencetak 16 gol dari 25 pertandingan.
Bagi Gdansk, Egy bukan Asia pertama yang pernah direkrut. Sebelumnya ada Tsubasa Nishi (2014-2016) dan Daisuke Matsui (2013).
Walaupun begitu ia akan menjadi pemain Asia Tenggara pertama di kesebelasan yang bermarkas di Stadion Energa Gdansk tersebut.
Sementara bagi Egy, ia akan menjadi pemain Indonesia pertama yang bermain di Polandia.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar