Sepak bola Indonesia pernah dirundung awan hitam tepat pada hari ini 18 tahun silam atau 3 April 2000.
Legenda Persebaya Surabaya dan Timnas Indonesia, Eri Irianto, menghembuskan napas terakhirnya.
Meneguhkan bahwa sepak bola adalah jalan hidupnya, Eri justru mendapat nasib tak baik bersama si kulit bundar.
Meninggal pada usia 26 tahun, Eri Irianto meninggalkan sepak bola pada usia yang sangat belia, pada era keemasan.
Eri Irianto meninggal dunia setelah insiden dalam laga Persebaya kontra PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora 10 November, 3 April 2000.
(Baca Juga: Persija Jakarta Masih Berburu Pemain yang Belum Dikontrak Klub)
Pemicunya, Eri bertabrakan dengan pemain PSIM asal Gabon, Samson Noujine Kinga, sehingga pingsan dan dilarikan ke rumah sakit.
Malam harinya, Eri Irianto mengembuskan nafas terakhir karena serangan jantung di Rumah Sakit Dr. Soetomo, Surabaya.
Kepergian Eri meninggalkan duka mendalam bagi Bonek dan Persebaya sehingga memensiunkan nomor punggung 19.
Semasa menjadi pesepak bola, ia pernah membela Petrokimia Putra, Kuala Lumpur FA, dan Persebaya Surabaya.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar