Namun, wasit tidak menghentikan pertandingan dan akhirnya Ezechiel Ndouasel mampu memanfaatkan kelengahan pemain belakang Arema FC dengan mencetak gol keduanya untuk Persib Bandung.
"Kejadian pertama disebabkan oleh pelanggaran terhadap Atayev, tetapi wasit tidak menganggapnya. Setelah kejadian itu, tanda-tanda penonton melakukan gerakan sudah terlihat," jelas Sudarmaji.
Pada menit ke-86, Arema FC mampu mengejar ketertinggalan melalui gol Balsa Bozovic. Saat itu, kedudukan imbang 2-2 karena di babak pertama kedudukan imbang 1-1.
(Baca Juga: Jose Mourinho: Tidak Ada Drama dalam Keberhasilan Manchester City Menjuarai Liga Inggris)
Tidak lama setelah itu, pada ke-88 Dedik Setiawan diganjar kartu merah karena menyikut pemain belakang Persib Bandung, Ardi Idrus. Kondisi itu disebutnya menambah kekecewaan suporter terhadap wasit asal Jawa Tengah itu.
"Kemudian ada keputusan yang tidak kita tahu secepat itu, kartu merah terhadap Dedik. Penonton sudah melakukan upaya mereaksi keputusan wasit," kata Sudarmadji.
"Setelah itu terjadi tendangan pojok dan penonton sudah mulai turun. Kronologi itu adalah versi kita," ujarnya.
Kericuhan suporter berawal dari tribun ekonomi bagian timur. Mereka mengamuk berlarian masuk ke tengah lapangan. Kemudian, suporter yang duduk di tribun bagian selatan dan utara juga ikut turun memenuhi lapangan.
(Baca Juga: Aneh! Allegri Malah Mengaku Beruntung dengan Cedera Miralem Pjanic saat Hadapi Sampdoria)
Sudarmaji mengatakan, pihaknya akan mengirim informasi kronologi kericuhan itu ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penyelenggara kompetisi Liga 1, kompetisi kasta tertinggi di Indonesia.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar