Manajemen Arema FC menyebut serangkaian keputusan wasit Handri Kristanto dalam laga kontra Persib Bandung telah merugikan Singo Edan.
Amarah Aremania juga tersulut hingga membuat laga pekan keempat Liga 1 2018 di Stadion Kanjuruhan, Minggu (15/4/2018), berakhir ricuh.
Pada pertandingan tersebut, Arema FC gagal meraih kemenangan pertama di Liga 1 2018 setelah ditahan imbang 2-2 oleh Persib Bandung.
(Baca Juga: Warga Negeri Tetangga Ikut Soroti Kericuhan Suporter Arema FC di Kanjuruhan)
Dua gol Arema FC dicetak oleh Thiago Furtuoso (menit ke-19) dan Balsa Bozovic (88').
Sedangkan gol-gol Persib diborong oleh Ezechiel N'Douassel (20', 78').
Media Officer Arema FC, Sudarmadji, mengatakan pihak manajemen Singo Edan sepakat menjadikan kepemimpinan wasit Handri Kristanto sebagai biang kericuhan pada pertandingan tersebut.
Hal itu akan mereka tuangkan ke dalam kronologi kericuhan pada laga tersebut yang akan mereka kirimkan ke PT Liga Indonesia Baru sebagai operator liga.
(Baca Juga: Cuma karena Mau Ambil Barang yang Jatuh, Kericuhan di Kanjuruhan Meledak)
Sudarmadji mengatakan ada beberapa keputusan dari Handri Kristanto yang merugikan Arema FC di dalam pertandingan dan membuat Aremania memadati lapangan Stadion Kanjuruhan.
PSM Tak Diperkuat Pemain Andalan, Barito Putera Tak Mau Anggap Enteng https://t.co/D3vb6DfXhn
— SuperBall.id (@tribunSUPERBALL) 16 April 2018
Pelatih persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez, juga mengungkapkan hal yang sama, tetapi dalam konteks pertandingan.
Pelatih asal Argentina itu mengatakan Persib seharusnya bisa meraih kemenangan pada pertandingan tersebut, andaikan wasit bisa bekerja dengan benar.
Mario Gomez menilai beberapa kali Persib dirugikan oleh keputusan wasit, terutama pelanggaran bek Arema FC, Arthur Cunha, kepada Jonathan Bauman di area terlarang.
(Baca Juga: PSM Tak Diperkuat Pemain Andalan, Barito Putera Tak Mau Anggap Enteng)
"Saya pikir kami seharusnya mendapat penalti saat Bauman dijatuhkan."
"Mungkin pada pertandingan ini kami seharusnya menang 3-1."
"Namun, hasil akhirnya imbang," ucap Mario Gomez seperti dikutip SuperBall.id dan BolaSport.com dari situs resmi Persib.
Mario Gomez pun mengaku kecewa dengan gol penyeimbang dari Arema FC melalui Balsa Bozovic yang terjadi jelang akhir pertandingan.
Pelatih berusia 61 tahun itu berpikir bahwa hal tersebut seharusnya bisa dihindari oleh para pemainnya.
"Kami butuh pengalaman lebih. Sebab, gol terakhir Arema FC berawal dari kurangnya pemahaman dan pengalaman dari beberapa pemain kami," tutur Gomez.
Hasil ini juga membuat Arema FC tetap berada di dasar klasemen Liga 1 dengan torehan dua poin hasil dari empat laga.
Sedangkan Persib gagal menciptakan tren kemenangan setelah pekan lalu menumbangkan Mitra Kukar dengan skor 2-0 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar