"Saya bercita-cita untuk memajukan bisnis sepak bola Indonesia yang lebih modern," ucap Mugni seperti dilansir BolaSport.com dari Tribunnews.
Sekarang mungkin belum banyak yang tertarik, tapi saya yakin dua atau tiga tahun ke depan bisa menjadi potensi yang cerah," tutur Mugni menambahkan.
Dengan adanya papan iklan elektronik, sebuah klub dipercaya bisa menghadirkan lebih banyak sponsor dan pengiklan untuk mendanai operasional tim.
Kini, ketika kontrak dengan pemilik papan iklan elektronik tersebut masih tersisa satu tahun, kerusuhan pecah di Kanjuruhan.
Papan iklan elektronik yang diyakini harga sewanya mencapai Rp 200 juta per pertandingan itu mengalami kerusakan.
Hal itu jelas merugikan manajemen Arema yang harus membayar ganti rugi atas kerusakan itu.
Selain LED E-Boardi, bench pemain di Stadion Kanjuruhan juga mengalami kerusakan.
Namun, ketua panitia pelaksana (panpel) Arema FC, Abdul Haris, belum mengetahui apa saja total kerusakan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
"Kami belum menginventarisir apa saja yang rusak," tutur Haris seperti dilansir SuperBall.id dan BolaSport.com dari Surya Malang.
"Kami masih memprioritaskan menangani penonton yang menjadi korban," tutur dia.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar