Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan terang-terangan mengungkapkan kelemahan Bali United.
Kemenangan 3-4 Sriwijaya FC selain keberuntungan, juga karena antisipasi Rahmad Darmawan berkat pelajaran dua pertemuan sebelumnya di Semifinal Piala Presiden 2018.
Menurut Rahmad Darmawan, skuat asuhan Widodo Cahyono Putro ini tidak bisa dilawan dengan bermain bertahan.
Harus terbuka dan menyerang. Dan hal itu terbukti karena kedua tim sama sama menerapkan filosofi menyerang hingga ada tujuh gol tercipta di Dipta.
(Baca Juga: 3 Alasan Luis Milla Layak Dipertahankan Timnas Indonesia)
"Pengalaman lawan Bali United di dua kali semifinal Piala Presiden 2018, saya belajar dari situ, dan memberi gambaran kita harus bermain seperti apa."
"Karena kalau kita bermain bertahan kita menjadi bulan bulanan, karena mereka punya kombinasi pemain yang luar biasa, " tegas Rahmad Darmawan usai laga di Stadion Dipta Gianyar, Sabtu (5/5) malam.
Pelatih yang akrab disapa RD ini menjelaskan, semua pemain Bali United punya kualitas. Ada Lilipaly, VDV dan Milos.
"Simple saja hadapi Bali United. Kami berusaha Jauhkan mereka dari kotak penalti kami, kita simple saja bermain menyerang. Caranya bermain terbuka," jelas Rahmad Darmawan.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | Bali.tribunnews.com |
Komentar