Timnas U-19 Indonesia mulai mempersiapkan diri jelang turnamen Piala AFF U-19 pada 1-14 Juli 2018 dan Piala AFC U-19 pada 18 Oktober hingga 4 November 2018.
Pemusatan latihan timnas U-19 Indonesia akan digelar di Lapangan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Yogyakarta pada 19-27 Mei 2018.
"Bismillah, kami memulai pemusatan latihan di Yogyakarta."
(Baca Juga: Klub Liga 3 Meradang, Dua Klub Liga 1 Nyaris Jadi Korban)
"Kali ini kami tidak melakoni program pemusatan latihan jangka panjang karena sebagian besar pemain sudah memiliki klub yang sedang berkompetisi," kata Indra Sjafri.
Sama seperti program Indra Sjafri sebelumnya, ia menerapkan sistem promosi dan degradasi saat pemusatan latihan.
"Intinya setiap pemain harus menunjukkan permainan terbaik selama pemusatan latihan," jelas Indra Sjafri.
Uniknya, Indra Sjafri masih tegas dalam pendiriannya yang anti terhadap pemain berstatus naturalisasi saat menentukan 28 pemain yang dipanggil ke pemusatan latihan Timnas U-19 Indonesia.
(Baca Juga: Tiga Pemain Bali United Diburu Bos Klub Elit Liga 1, Begini Jawaban Pieter Tanuri)
Pelatih asal Lubuk Nyiur, Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sumatera Barat ini sebelumnya pernah berikrar untuk tidak akan pernah memanggil pemain naturalisasi.
"Kalau saya pegang timnas usia muda, saya tidak akan pernah terima orang naturalisasi."
"Catat itu!" kata Indra dengan tegas pada Jumat (6/10/2017).
Indra berpandangan pemain naturalisasi tak masuk dalam logikanya karena di Indonesia banyak pemain muda berbakat yang belum mendapat kesempatan untuk tampil.
Indra bahkan sering "blusukan" mencari pemain dari daerah luar pulau Jawa untuk mencari bibit pemain sepak bola Indonesia.
Nama Egy Maulana Vikri yang sukses tanda tangan kontrak jangka panjang tiga tahun bersama tim Polandia Lechia Gdansk jadi bukti nyata pemikiran Indra Sjafri tersebut.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar