PSSI dan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) menindaklanjuti program kerja sama 'Sport and Development' yang telah dicanangkan sebelumnya.
Kedua federasi sebelumnya sudah sempat bertemu di kantor DFB, Frankfurt, Jerman pada tanggal 27-29 Maret 2018.
Sekarang giliran DFB yang bertandang ke PSSI, dalam sebuah workshop di Hotel Sultan, Jakarta, dari tanggal 23 hingga 25 Mei 2018.
Dalam workshop ini akan fokus membahas kurikulum olah raga, khususnya sepak bola.
Untuk pembahasan hari ini, telah dilakukan pengenalan peserta pada metode Sport for Development (teori dan praktek), mengumpulkan komponen kunci dan struktur bentuk metode rencana Sport for Development.
"Kami ingin mengembangkan kurikulum sepak bola dan mengambil ilmu dari Jerman serta Australia," kata Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria.
"Jerman merupakan juara dunia di gelaran piala dunia sebelumnya dan Australia pernah menjadi juara piala AFC. Mereka membantu kita melalui misinya ini yang disebut Sport for Development," ujarnya.
Perlu diketahui, dalam kerja sama dengan DFB ini, FIFA, AFC, FFA (Australia), Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), juga ikut terlibat.
(Baca juga: Persija Akhirnya Kantungi Izin Kepolisian Menjamu Persipura di Pakansari)
"Hal terpentingnya adalah mereka ini datang kesini bertujuan membuat instruktur pelatih dari Indonesia untuk pengembangan elite football yang dasarnya adalah pembangunan karakter dan kepribadian diri. Terutama di lisensi kursus D lisensi."
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | superball.id |
Komentar