PSM Makassar dengan susah payah sukses mengalahkan Persebaya Surabaya pada pertandingan pekan-13. Laga itu dihelat di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sabtu (9/6/2018).
Bermandikan peluh di pertandingan sarat gengsi itu, para pemain PSM Makassar akhirnya dapat tersenyum di akhir pertandingan.
Skuat dengan julukan Juku Eja itu sukses memenangi partai klasik melawan Persebaya Surabaya dengan skor tipis 1-0.
Pertandingan yang berlangsung dengan tempo tinggi tersebut kerap kali mempertontonkan benturan-benturan keras antar pemain.
Meski kedua tim saling berjibaku dan ngotot untuk memenangi laga, kedua tim sama kuat 0-0 di separuh babak.
(Baca Juga: Hingga Pekan Ke-13, Jajaran Pencetak Gol Terbanyak Liga 1 Didominasi Pemain dari Benua Ini)
Memasuki interval kedua pertandingan, pelatih PSM, Robert Rene Alberts, melakukan beberapa pergantian pemain.
Pergantian pemain itu jadi kunci sukses kemenangan PSM versi pelatih asal Belanda itu.
"Pergantian pemain membuat kami tampil lebih tajam," ujar Robert Alberts, seperti dilansir SuperBall.id dan BolaSport.com dari laman resmi Liga Indonesia.
Di atas lapangan ketika Rahmat Syamsuddin masuk menggantikan Saldi di menit ke-51 dan Rasyid Bakri yang menggantikan Muhammad Arfan (58') jelas membuat pertahanan Persebaya keteteran.
Rasyid bermain penuh determinasi, keras, lugas, dan penuh perhitungan di lapangan tengah Juku Eja.
Setelah masuknya pemain yang kerap disandingkan dengan Syamsul Bachri Chaeruddin itu, beberapa kali ia menciptakan peluang.
Puncaknya adalah di menit ke-72 ketika pemain bernomor punggung 17 itu melakukan sepakan pojok dan dapat dikonversi menjadi gol oleh Rizky Pellu.
Lepas gol itu, satu pemain belakang, Hendra Wijaya, dimasukkan Robert Rene untuk memperkuat barisan pertahanan.
(Baca Juga: Hadapi Partai Tunda Lawan Persija Seusai Lebaran, Mario Gomez Tak Sudi Pemainnya Alami Hal Ini)
Yang unik dari serentetan kunci kemenangan versi Robert Rene adalah bahwa semua pemain yang masuk di babak kedua merupakan pemain lokal Sulawesi Selatan.
Rasyid Bakri lahir di Makassar, Hendra Wijaya lahir di Sungguminasa, Gowa, Sulawesi Selatan, sementara M. Rahmat lahir di Kabupaten Takalar, yang juga masih masuk wilayah Sulsel.
(Baca Juga: Jelang Jeda Lebaran, Tim Ini Punya Catatan Unik di Liga 1 2018)
Berikut sajian data dan statistik dari Labbola atas penampilan ketiga pemain domestik Sulawesi Selatan yang masuk pada babak kedua.
M. Rahmat, yang bermain 40 menit, mencatatkan 69% operan sukses, memenangi 100 persen duel udara, dan 100 persen tekel sukses. Tak hanya itu, ia sukses dalam dua kali dari tiga percobaan mengirimkan umpan silang.
Meski tak memiliki peluang untuk dirinya, Rahmat sukses membuka peluang untuk rekan-rekan setimnya.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
Rasyid, yang bermain 33 menit, malah hampir sempurna. Ia tak hanya sukses mencatatkan satu assist, satu tembakan ke gawang, satu sapuan, dan satu kali memotong bola dari lawan, tetapi juga menorehkan catatan 72 persen operan sukses dan memenangi seluruh duel udara.
Sementara Hendra Wijaya, yang hanya bermain 12 menit, sukses menghalau serangan lawan dengan tiga sapuannya.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar