Pemecatan asisten pelatih PSMS Medan, Yusuf Prasetio alias Yoyok, dan Suwanda atau yang biasa dipanggil Wanda sebagai pelatih fisik PSMS Medan masih menjadi bahan perbincangan.
Pemecatan dua posisi ini tak lazim dari biasanya sebuah klub sepak bola. Lalu muncul pertanyaan, kenapa bukan Djadjang Nurdjaman yang dipecat?
Pengurus PSMS Medan memiliki jawaban terkait keputusan mereka soal Yoyok dan Wanda.
(Baca Juga: Ulah Model Ini Bikin Balapan GP Canada Kacau dan Tidak Berjalan Sesuai Rencana)
“Waktu kami dipanggil rapat oleh pembina, Djadjang Nurdjaman sudah pulang. Dia sebenarnya belum gagal. Tapi, pemainnya dan pembantunya yang kurang berkualitas,” ucap Dodi Taher, CEO PSMS Medan, kepada BolaSport.com.
“Sebenarnya, saya masih memberikan kesempatan kepada Djadjang,” tambahnya.
Pep Guardiola Ungkap Sifat Rahasia Lionel Messi, Oh Jadi Gini Toh Orangnya https://t.co/SeEqbiQpz8
— BolaSport.com (@BolaSportcom) June 11, 2018
(Baca Juga: 8 Tim Liga 1 Ini Tempatkan Pemain Lokal di Daftar Top Scorer Klub, Siapa Saja?)
Pekan lalu, PSMS Medan memang memberhentikan kedua asisten Djanur tersebut.
Masalah melebar setelah terungkap bahwa sang pelatih ternyata tak tahu-menahu soal keputusan tersebut.
Adapun pelatih senior Suharto AD kini ditunjuk sebagai asisten Djanur.
Pengurus PSMS Medan baru akan mengambil sikap kalau skuat baru tidak menunjukan perubahan di putaran kedua.
“Tapi kalau nanti sudah masuk pemain baru dan tidak ada perubahan, baru nanti kami pikirkan. Bertahaplah, ini semua demi kebaikan PSMS agar tidak degradasi,” kata Dodi.
(Baca Juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Lengkap Grup E, Brasil Punya 1 Musuh Berat)
Sementara itu peran Djadjang Nurdjaman di PSMS Medan tak lagi seratus persen. Meskipun sebagai pelatih, eks arsitek Persib ini ternyata harus berkoordinasi dulu dengan manajemen dan sejumlah legenda tim untuk urusan mendatangkan pemain baru.
“Sebenarnya ini kan tidak merugikan Djajang Nurdjaman. Malah membantu dia meringankan bebannya memikirkan PSMS,” kata Dodi.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar