"Sebentar lagi Bapak akan disibukkan oleh pemenuhan janji-janji politik di Sumatera Utara, sementara dalam 100 hari ke depan (2018) ada 4 event besar yang membawa harga diri bangsa: Asian Games, Piala AFF-U19, AFF Cup (senior) dan Piala Asia U-19. Yang tentunya membutuhan atensi dari Ketua Umum PSSI."
"Dibutuhkan keseriusan dan waktu yang banyak untuk mengurusnya; pembinaan usia muda, pengembangan organisasi, Timnas, lobi internasional, permasalahan kompetisi, hubungan dengan Pemda, pemerintah, sponsor, AFF, AFC dan FIFA, bukan pekerjaan yang bisa disambi dan dirangkap. Ini pekerjaan yang butuh fokus dan total," tulis Achsanul di akun instagram pribadinya.
Ia pun dengan rendah hati memohon kesediaan dari Edy Rahmayadi untuk meletakkan tanggung jawabnya di PSSI demi kemaslahatan sepak bola Indoesia.
"Sebagai orang bola, saya mohon keikhlasan Bapak untuk mundur sebagai Ketua Umum PSSI. Sepak bola (PSSI) membutuhkan pribadi yang total tanpa disibukkan dengan jabatan lain. Ini mengurus federasi, bukan mengurus klub. Sepak bola itu berbeda, di sini ada pertaruhan kebanggaan, harga diri dan harapan mayoritas rakyat dalam persatuan Indonesia. Cabang olahraga yang lain juga ada, tetapi tidak sedahsyat sepak bola," lanjutnya.
Di alinea penutup, ia mengemukakan harapan besarnya untuk melihat timnas Indonesia bermain di level tertinggi sepak bola, Piala Dunia.
"Kami iri melihat negara lain, seorang Son Heung-min menangis setalah mencetak gol ke gawang Jerman, bukan karena tidak lolos, tapi karena bangga Korea bisa mengalahkan Jerman. Panama merasa gembira luar biasa, saat mencetak gol pertamanya di Piala Dunia. Dan itu, hanya ada di sepak bola."
Komentar