Sejauh ini, ia baru bermain tujuh laga bersama Bhayangkara FC. Dari tujuh, hanya dua kali ia dimainkan sebagai starter.
Salah satunya pada laga melawan Bali United. Alhasil ia sukses membuktikan kapasitasnya sebagai bomber mematikan.
(Baca Juga: Lima Transfer Kejutan Paruh Musim Liga 1 2018)
Sedangkan Nur Hardianto, kini baru dipercaya pelatih Arema FC pada dua laga, termasuk kala bertemu Sriwijaya FC.
Meski bermain setengah pertandingan, ia sukses menjawab tantangan dengtan membuat satu gol dan satu assist.
Pertandingan pertamanya bersama Arema FC kala bersua PSMS Medan di Stadion Teladan 26 Mei 2018.
Meski berlabel timnas, keduanya kini dalam masa sulit. Baik Marinus dan Nur Hardianto jarang mendapat tempat utama di tim.
(Baca Juga: Tiga Wajah Baru Timnas U-19 untuk Persiapan Piala Asia 2018)
Pasalnya, Marinus masih dalam bayang-bayang striker senior Bhayangkara FC, Herman Dzumafo.
Sementara Ahmad Nur Hardianto tertutup oleh ketajaman dua striker lokal Arema FC, Dedik Setiawan dan Rivaldi Bawuo.
Padahal, keduanya sempat menjadi andalan Luis Milla di timnas U-23 pada beberapa ajang, termasuk SEA Games 2017.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar