Madura United mempertanyakan keseriusan PSSI menggelar kompetisi Liga 1 U-16 di tahun 2018 ini.
Laskar Sape Kerap berharap agar sistem kompetisi U-16 dihelat dengan format yang tidak menjadi beban bagi pihak klub.
Setelah sukses menggelar kompetisi Liga 1 U-19 di musim lalu, PSSI dan pihak operarator berencana untuk menggelar kompetisi U-16.
(Baca Juga: PSPS Butuh Tenaga Baru untuk Lolos ke Liga 1)
Proyek tersebut bahkan sudah disosialisasikan pada klub-klub Liga 1 dengan tema besar Elit Pro Academy.
“Kompetisi youth development itu perintah atau mandat. Kalau perintah, kami ingin tahu hadiah dan hukumannya apa."
"Itu yang masih kami tanyakan pada PSSI dan juga liga (PT Liga Indonesia Baru),” kata Manajer Madura United Haruna Soemitro.
Menurut Haruna, klub tentu mendukung keinginan digelarnya kompetisi U-16. Sebab, ini bisa jadi ajang yang bagus untuk membangun fondasi sepak bola Indonesia.
Namun, secara finansial hal tersebut bisa jadi beban klub-klub.
“Tidak ada namanya U-16 dan U-19 itu naik pesawat bayarnya kan sama, tidak mungkin hanya bayar separuh. Jadi, klub juga butuh biaya esktra dan bisa membebani keuangan klub juga. Itu juga dipikirkan oleh PSSI,” sambung Haruna.
(Baca Juga: Persiba Bertekad Curi Poin dari Markas Pemuncak Klasemen Liga 2)
“Kami sepakat kalau itu untuk club licencing dan kami siap memenuhi. Tapi, masalahnya sistem kompetisi (U-16 dan U-19) yang dipakai seperti apa tidak di atur. Implementasinya seperti apa karena itu terkait dana,” tandas Haruna.
Nantinya, Haruna berharap agar PSSI, Liga Indonesia Baru dan klub bisa menemukan solusi terbaik dalam pemutaran kompetisi usia dini.
Haruna berharap sistem kompetisi yang digelar tidak merugikan klub dan jadi beban.
“Kami ingin format kompetisi yang murah, mudah dan juga efektif supaya kita klub juga tidak dirugikan,” tutupnya.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar