Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria, mencemaskan venue pertandingan sepak bola putri Asian Games 2018 yang akan digelar di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang.
Stadion Gelora Sriwijaya sempat dirusak oleh oknum suporter Sriwijaya FC saat timnya dikalahkan Arema FC 0-3 di Liga 1, beberapa waktu lalu.
Beberapa fasilitas seperti kursi penonton, banyak yang rusak akibat aksi tak terpuji penonton yang melepas dan melempar kursi saat meluapkan ketidakpuasannya.
Ratu Tisha cemas karena kompetisi sepak bola putri di Asian Games levelnya melibatkan tim senior, bukan U-23 seperti sepak bola putra.
Bagi beberapa peserta, ajang ini penting untuk memperbaiki posisi di peringkat FIFA.
(Baca juga: Pemain Lokal Persib Dobrak Nominasi Legiun Asing)
"Saya sih lebih mencemaskan venue Palembang, harus dilihat juga karena untuk pertandingan ini melibatkan tier paling tinggi," kata Tisha kepada wartawan.
"Karena level sepak bola Asian Games di women itu tier satu FIFA atau tim senior," ujarnya menambahkan.
Wanita berkacamata itu takut masalah venue bisa menghambat hajatan yang bisa berujung sanksi untuk PSSI.
"Kalau U-23 itu tier 2, tidak masuk ke dalam pertandingan yang menentukan ranking," tuturnya.
"Kalau kami gagal dalam penyelenggaraan ini, kami (PSSI) bisa kena sanksi," sambungnya.
Kompetisi sepakbola wanita akan dimulai pada 16 hingga 31 Agustus di Stadion Gelora Sriwijaya.
Sebanyak 11 negara akan berpartisipasi dalam ajang ini yang terbagi menjadi tiga grup.
Timnas Putri Indonesia masuk ke dalam grup A bersama dengan Korea Selatan, Taiwan, dan Maladewa.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | superball.id |
Komentar