Usai bermain imbang dengan Arema FC pada Minggu (5/8/2018), Persija bertengger di peringkat keempat klasemen sementara Liga 1 2018.
Klub berjuluk Macan Kemayoran itu berada di peringkat keempat setelah meraih 29 poin alias sama dengan Bali United, Barito Putera, dan Bhayangkara FC.
Posisi Persija yang disusun operator Liga 1 2018, PT Liga Indonesia Baru (LIB), ini sempat menimbulkan perdebatan.
Hal ini tak lain karena ketentuan di Pasal 9 Ayat (4) Regulasi Liga 1 2018.
(Baca Juga: Timnas U-16 Indonesia Tak Gentar dengan Gaya Permainan Keras Kamboja)
Dalam regulasi itu disebut bahwa penentuan peringkat klasemen ditentukan lebih dulu oleh poin yang dikumpulkan masing-masing kontestan.
Apabila terdapat 2 klub atau lebih memiliki jumlah poin sama, maka penentuan peringkat ditentukan berdasarkan head to head, selisih gol, jumlah gol memasukkan, lalu undian di antara tim yang punya poin sama.
Hal ini yang membuat publik merasa PT Liga Indonesia Baru sebagai operator kompetisi melakukan kesalahan dalam pemeringkatan keempat klub di atas.
Persija dianggap semestinya berada di peringkat keenam karena kalah saat menghadapi Bali United dan Barito Putera.
"Peringkat tim yang punya nilai serupa memang pertama-tama ditentukan oleh head-to-head, tapi dengan syarat utama bahwa semua tim terkait harus punya jumlah gim yang sama (equal/saling bertemu)."
"Bila syarat ini tidak terpenuhi, langsung ke kriteria berikutnya," kata Media Officer PT LIB Hanif Marjuni kepada BolaSport.com.
Hanif menyebut syarat head-to-head tidak berlaku karena Persija dan Bhayangkara sudah dua kali berlaga musim ini.
Hal itu membuat Persija sudah melakoni 4 pertandingan di antara keempat tim yang punya poin serupa, sementara tiga tim lainnya masih mengantongi satu partai sisa.
(Baca Juga: Ezra Walian Bicara soal Penyebab Timnas Indonesia Kurang Berkembang kepada Media Belanda)
"Kasus pekan ini, Persija dan Bhayangkara sudah bermain dua kali (artinya, Persija sudah menjalani 4 pertandingan di antara 4 tim yang punya poin sama, --Red), sedangkan Barito Putera dan Bali United masih tiga kali bermain di antara mereka," ucap Hanif.
"Ini yang membuat posisi keempat tim tersebut ditentukan dengan selisih gol," katanya.
Tersembunyi
Penjelasan tentang perlunya head to head total untuk menentukan posisi klasemen itu tak disebutkan di dalam Regulasi Liga 1 2018 atau tersembunyi.
Ini bisa menimbulkan kecurigaan dari berbagai pihak.
Di banyak laman statistik separti Flashscore, Persija Jakarta ditempatkan di posisi keenam karena kalah head to head dari Bali United.
Acuan itu dipakai murni berdasarkan peraturan tertulis dalam Regulasi Liga 1 2018, bukan yang tersembunyi.
Pengelola Liga 1 2018 harus becermin pada pengalaman pahit musim lalu.
Kala itu, Bali United gagal juara Liga 1 2017 karena Bhayangkara FC mendapatkan "kado" berupa poin tambahan dengan alasan ada aturan yang dilanggar Mitra Kukar.
Mitra Kukar diputuskan kalah 0-3 lantaran terbukti menggunakan pemain tidak sah dalam laga yang digelar di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, 3 November 2017 itu.
Mitra Kukar memainkan Mohamed Sissoko yang masih dalam masa sanksi larangan bermain.
Sissoko tetap dimainkan karena skuat yang dilatih Yudi Suryata itu merasa tak ada nota larangan bermain (NLB) yang dirilis LIB terkait larangan bermain untuk eks penggawa Juventus itu dalam laga tersebut.
Laga itu berkesudahan dengan skor imbang 1-1.
Belakangan, Bhayangkara FC protes.
Mitra Kukar juga akhirnya tak mau melakukan banding, sehingga Bhayangkara FC juara Liga 1 2017 bernilai sama dengan Bali United, 68.
Bhayangkara FC unggul head to head dari Bali United.
Jika tak mendapat dua poin dari kasus Mitra Kukar, maka nilai akhir Bhayangkara FC adalah 66.
HEAD TO HEAD LIGA 1 2018
PERSIJA-BALI UNITED
(Baru 1 kali bertemu)
17/7/2018
Persija 0-2 Bali United
PERSIJA-BARITO PUTERA
(Baru 1 kali bertemu)
30/5/2018
Barito Putera 2-1 Persija
PERSIJA-BHAYANGKARA FC
(Sudah 2 kali bertemu)
27/7/2018
Persija 1-0 Bhayangkara FC
23/3/2018
Bhayangkara FC 0-0 Persija
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar