Ia bersyukur, di saat manajemen tim lain dapat dengan mudah mendepak pelatih di saat tim tengah terpuruk, tetapi dirinya tak mendapatkan hal yang serupa di sini.
"Saya senang di Bali United karena owner dan/atau manajemen sangat profesional. Ketika awal putaran pertama kinerja BUFC sangat merosot, supporter sudah teriak uagar saya dipecat. Tapi manajemen dan/atau owner selalu diskusi dengan tim pelatih untuk mencari tahu mengapa kinerja tim terus menurun," kata WCP, nukil BolaSport.com dari Tribun Bali.
Pelatih asal Cilacap, Jawa Tengah itu menambahkan, hal itu pada akhirnya dapat memecahkan masalah yang tengah dihadapi.
"Akhirnya diketahui, tim sedang antiklimaks atau jenuh dan butuh beberapa pemain untuk menyegarkan tim," ujarnya menambahkan.
Kini, seluruh pencinta Serdadu Tridatu, baik itu suporter, publik Pulau Dewata, maupun manajemen itu sendiri dapat menuai buah dari kesabaran tersebut.
Sikap manajemen Bali United inilah, tutur WCP menambahkan, yang tidak dimiliki tim lain.
"Sikap saling menghormati dan mengerti antara pemain, pelatih, dan owner/manajemen. Karena itu jangan heran kalau BUFC menjadi salah satu klub cukup konsisten oleh publik," ucapnya.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar