Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih Bali United Beberkan Dampak Besar Dihentikannya Liga 1 2018

By BolaSport - Jumat, 28 September 2018 | 16:18 WIB
Pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro, melempar senyum kepada awak media di sela-sela acara temu wartawan jelang laga timnya melawan PSM, Rabu (11/7/2018).
YAN DAULAKA/BOLASPORT.COM
Pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro, melempar senyum kepada awak media di sela-sela acara temu wartawan jelang laga timnya melawan PSM, Rabu (11/7/2018).

Pelatih Bali UnitedWidodo Cahyono Putro, menyebutkan dampak buruk yang dapat diterima sepak bola Indonesia jika situasi ini terus berlarut-larut.

Seusai latihan di Gelora Trisakti, Legian, Bali pada Kamis (27/9/2018), Widodo C Putro khawatir para sponsor di klub masing-masing bakal segera angkat kaki.

Kekhawatiran pria yang akrab disapa WCP itu terkait putaran roda kompetisi yang tengah dihentikan pasca-insiden di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Jawa Barat.

Menurut Widodo, jika sponsor benar-benar pergi dari sepak bola Indonesia, olahraga ini bakal masuk ke kondisi kritis.

"Khawatir saja, kalau sponsor pergi, matilah sepak bola kita. Habislah sepak bola kita. Ini naluri saya sebagai orang yang telah berkecimpung dalam sepak bola selama 20 tahun," kata WCP, kutip BolaSport.com dari Tribun Bali.

(Baca juga: 5 Opsi Sanksi untuk Persib Bandung dan Persija Jakarta, Salah Satunya Degradasi)

Menurutnya, jika kondisi ini terus tidak menentu, sponsor satu per satu akan menghentikan kerja sama dengan klub.

Hal ini lantaran klub tidak kredibel lagi di mata sponsor.

"Karena yang saya cemasi adalah kredibilitas klub di mata sponsor. Begitu kredibilitas klub tidak bagus di mata sponsor, dan sponsor tidak mau sponsori klub masing-masing. Kita akan tertinggal jauh dari negara lain. Imbas akan besar di sepakbola kita," tuturnya.

Kendati demikian, pria asal Cilacap, Jawa Tengah tersebut amat menghormati kebijakan yang telah ditetapkan oleh stakeholder sepak bola Indonesia tersebut.

(Baca juga: Direktur Utama Persija Mengharap Peran Pemerintah untuk Redakan Ketegangan di Medsos)

Namun, ia juga berharap situasi ini tidak berlangsung lama.

"Saya hanya hormati setiap keputusan federasi, tapi jangan lama-lama," ujarnya menambahkan.

Penghentian Liga 1 2018 sendiri lantaran seorang The Jak Mania meregang nyawa sebelum laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta, Minggu (23/9/2018).

Kejadian itu menyedot perhatian seluruh elemen sepak bola tanah air, termasuk negara dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).

(Baca juga: Riko Simanjuntak Tanggapi Situasi Sepak Bola Indonesia: Karena Ulah Kemarin, Semua Kena Imbas)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Gangga Basudewa
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X