Eks Kiper Sriwijaya FC, Ferry Foutinsulu, mengaku hampir 10 hari tak bisa tidur setelah mengalami musibah gempa dan tsunami di kota kelahirannya, Palu, pada Jumat (28/9/2018) lalu.
Pasalnya, trauma yang dialaminya akibat bencana tersebut begitu dalam.
“Pada saat gempa itu saya hampir sepuluh hari tidak bisa tidur karena setiap hari selalu gempa. Jadi masih trauma,” ujar Ferry dalam acara penyerahan jersey di Sekretariat n’Cafe Resto SFC kompleks Rukan Palembang Square, Rabu (10/10/2018).
Kiper bernomor punggung 12 di era keemasannya ini bahkan tak kuasa menceritakan kembali kejadian yang menimpanya tersebut karena kejadian itu menimpa seluruh keluarga besarnya, mulai dari keluarga inti hingga saudara orangtuanya.
Namun demikian, Ferry tak ingin segera berputus asa begitu saja.
(Baca Juga: Resmi, Berikut 23 Pemain Timnas U-19 Indonesia untuk Piala Asia U-19 2018)
Bermodal jersey yang memiliki banyak sejarah untuk kariernya, ia berniat membantu kampung halamannya jika kembali ke Palu lewat lelang yang dilakukan melalui media sosial.
“Setelah diposting dari Instagram saya, Alhamdulillah kemarin tanggal 8 selesai. Alhamdulillah juga saya dapat berita yang sangat menyenangkan karena klub lama saya menerima baju saya juga yang sudah dilelang. Semoga niat baik ini bisa dibalas sama Allah SWT,” urai Ferry.
Sebanyak enam jersey miliknya telah berhasil dilelang, mulai dari dua jersey timnas Indonesia yang dihargai masing-masing Rp 3,4 juta hingga satu jersey Sriwijaya FC senilai Rp 2,1 juta.
Kemudian ada pula satu jerseynya yang berwarna hijau beserta tandatangannya yang diberikan kepada Sriwijaya FC.
“Dua lagi akan dilelang untuk Minggu malam nanti di malam penggalangan dana,” lanjut Ferry.
Ia mengaku tidak mempermasalahkan berapa harga dari jersey miliknya yang penuh dengan sejarah tersebut.
Baginya, kontribusi sebagai putera daerah saat kampung halamannya lebih penting ketimbang seragam kebesarannya saat ini.
Sementara itu, manajemen memberikan bantuan kepada salah satu pelaku sejarah tersebut.
Meskipun enggan menyebutkan berapa angka yang diberikan kepada Ferry, manajemen berharap dengan bantuan tersebut setidaknya bisa meringankan beban keluarga di sana.
“Ferry merupakan bagian dari sejarah Sriwijaya FC. Semoga keluarga besar Ferry di Palu bisa bangkit lagi,” ujar Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid, di waktu yang sama.
Hal yang sama dikatakan oleh Asisten Manajer Sriwijaya FC Ahmad Haris, mewakili tim.
“Jangan dilihat nilainya, tapi lihat sebagai bentuk cinta kammi. Semoga keluarga bisa kuat menghadapi masalah,” jelasnya.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Mantan Kiper Sriwijaya FC Ferry Routinsulu Alami Trauma Berat Pasca Gempa dan Tsunami di Palu, http://palembang.tribunnews.com/2018/10/10/mantan-kiper-sriwijaya-fc-ferry-routinsulu-alami-trauma-berat-pasca-gempa-dan-tsunami-di-palu?page=all.
Penulis: RM. Resha A.U
Editor: Sudarwan
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | palembang.tribunnews.com |
Komentar