Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia ,Imam Nahrawi, maminta agar hukuman sanksi kepada suporter dan klub harus berlaku adil, setelah kasus dirijen Aremania, Yuli Sumpil, yang dihukum Komite Disiplin (Komdis) PSSI seumur hidup.
Dirijen fan Arema FC, Aremania, Yuli Sumpil akhirnya dijatuhi hukuman oleh Komdis PSSI berdurasi seumur hidup.
Hukuman seumur hidup yang diberikan Komdis PSSI kepada Yuli terkait aksi intimidasinya dalam laga Arema FC kontra Persebaya beberapa waktu lalu.
Pada saat itu, Arema FC bertindak sebagai tuan rumah saat menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (6/10/2018).
(Baca juga: Update Calon Lawan Indonesia di Piala AFF 2018 - Nyaris Kalah, Filipina Diselamatkan Gol Bunuh Diri)
(Baca juga: Berita Piala AFF 2018 - 30 Pemain Dipanggil Timnas Vietnam untuk TC di Korea Selatan)
Namun saat jeda laga, tiba-tiba salah satu pentolan Aremania itu memasuki lapangan dan menyebarkan uang di hadapan pemain Persebaya.
Tentu saja hal itu langsung memancing suasana stadion menjadi tak terkendali.
Komdis PSSI pun memberikan hukuman untuk Arema FC dan Yuli Sumpil.
Menanggapi kasus yang menimpa Yuli Sumpil, Imam Nahrawi pun langsung memberikan tanggapan.
Dikutip BolaSport.com dari laman Surya Malang, Selasa (16/10/2018), Imam mengatakan sanksi kepada klub sepak bola harus berlaku adil dan tidak tebang pilih.
Menurut politisi PKB ini, kasus yang menimpa Arema FC bisa menjadi pelajaran bagi klub lain agar menaati segala peraturan yang berlaku.
"Ini tidak hanya berlaku untuk Arema FC, tetapi semua klub dan semua suporter yang bertindak di luar regulasi," ujar Imam.
"Kalau sudah diberi sanksi dengan adil maka harus diikuti, tetapi kalau hukumannya tidak adil itu menjadi beban baru bagi konsolidasi antar klub dan antar suporter."
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar