EDF La Liga bekerja sama dengan Saelan Football Academy resmi menggelar Indonesia Junior Sudden Death League pada 21 Oktober 2018.
Dalam acara yang merupakan ajang pencarian bakat-bakat pesepakbola Indonesia itu, EDF La Liga mengirimkan Javier Muñoz Sánchez sebagai talent scout.
Ajang ini merupakan acara untuk mencari pemain-pemain muda berusia U-11 untuk nantinya akan masuk dalam Saelan Football Academy.
Meski mencari bakat-bakat baru untuk nantinya menjadi pemain-pemain terbaik Indonesia, nyatanya tak hanya kemampuan sepak bola yang dinilai.
Menurut Ketua Yayasan Al Azhar Syifa Budi, Hamid Chalid, nilai akademis dari anak-anak berusia U-11 tahun itu juga akan dilihat sebelum nantinya mereka akan berlatih di Saelan Football Academy.
Baca Juga:
- Pengakuan Jujur Mario Gomez Usai Persib Kalah Telak dari Persebaya
- Klasemen Liga 1 Usai Persib Kalah Telak dari Persebaya
- Prediksi Persib dan PSM Makassar dalam Berebut Puncak Klasemen hingga Akhir Musim Liga 1 2018
"Kita mau dari sini kita akan dapet talent yang bagus, tapi talent yang bagus bukan hanya dalam main bola, tapi juga dilihat dari akademik," Ketua Yayasan Al Azhar Syifa Budi, Hamid Chalid.
"Kalo secara akademik dia gak bagus maka gak bisa kita rekrut, kita ini sebuah sekolah dan kita membina di dalam sekolah."
"Di sekolah kita kita lakukan pembinaan yang intensif, terhadap anak-anak yang kita rasa berbakat
Terkait target Hamid Chalid mengakui jika targetnya sangat ambisius yakni menjadikan anak-anak tersebut terlahir sebagai pilar Timnas Indonesia.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | superball.id |
Komentar