Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bobotoh Minta Manajemen dan Pemain Persib Jujur Soal Isu Pengaturan Skor

By BolaSport - Senin, 19 November 2018 | 15:57 WIB
 Aksi Ribuan Bobotoh Persib Bandung di halaman Gedung Sate Bandung, Sabtu (13/10/2018).
Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik
Aksi Ribuan Bobotoh Persib Bandung di halaman Gedung Sate Bandung, Sabtu (13/10/2018).

Persib Bandung tampaknya melewati akhir musim Liga 1 2018 dengan penuh masalah, termasuk isu pengaturan skor dan bobotoh pun bersuara.

Persib Bandung harus mengalami beberapa sanksi berat dari Komdis PSSI, lalu penampilan yang menurun, serta dugaan suap plus pengaturan skor jelang akhir Liga 1 2018, bobotoh pun ingin semua komponen terbuka.

Berdasar informasi yang beredar, beberapa pemain Maung Bandung dituduh terlibat dalam pengaturan skor saat melawan PSMS Medan.

(Baca juga: Dituduh Terlibat Pengaturan Skor pada Liga 1 2018, Supardi Nasir Didukung Pemain Klub Malaysia)

Supardi Nasir, Ardi Idrus, dan Eka Ramdhani dikabarkan menerima suap untuk pengaturan skor pada laga yang terlaksana Jumat (9/11/2018).

Menanggapi kabar tersebut, dirigen bobotoh, Yana Umar meminta Persib untuk segera menyelesaikan masalah tersebut.

(Baca juga: Kapten Malaysia saat Bungkam Timnas Indonesia di Final Piala AFF 2010 Berpeluang ke Liga 1 2019)

Yana Umar berharap, masalah tersebut selesai sebelum Persib melakukan pertandingan Liga 1 2018 selanjutnya.

"Secara internal itu harus cepat-cepat diselesaikan jangan sampai sebelum pertandingan masih keruh, seharusnya jangan," ujar Yana.

 

"Jadi sebelum pertandingan, teh udah diberesin dulu ada apa, kenapa?," katanya dilansir BolaSport.com dari Persib Bandung.

Dirigen bobotoh itu meminta seluruh elemen Persib berdiskusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.


Dirigen Viking Persib Club, Yana Umar saat beraksi pada laga pembuka Liga 1 antara Persib kontra Arema FC di Stadion GBLA, Kota Bandung, 15 April 2017. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/JUARA.NET)

Tim pelatih, pemain, juga manajemen diminta untuk saling terbuka dalam menyelesaikan masalah yang ada.

"Terus diskusi dong tim sama manajemen. Apa karena lawan PSMS Medan disalahkan beberapa pemain kan enggak bisa begitu, kan ini tim," ujar Yana Umar.

(Baca juga: Operasi Transplantasi Sukses dan Leukimia Akutnya Sembuh, Bek Jepang Ini Siap Main)

 

"Walaupun sejelek-jeleknya dua pemain ini (Ardi dan Supardi), kan bisa dicover tujuh pemainnya. Dari 10 yang main, yang jelek tiga, tujuh sisanya bisa cover. Kenapa kalau jelek tak dikeluarkan oleh (Mario) Gomez."

Kemudian dari pihak Maung Bandung, Manajer Persib Umuh Muchtar, menyangkal tuduhan suap terhadap Supardi Nasir, Ardi Idrus, dan Eka Ramdhani.

(Baca juga: Eks Bek Kiri Real Madrid, Roberto Carlos Jadi Saksi Kekalahan Timnas Malaysia dari Vietnam di Piala AFF 2018)

Umuh Muchtar pun menyayangkan keputusan untuk tidak membawa ketiga pemain itu pada laga melawan PSIS Semarang.


Manajer Persib, Umuh Muchtar ditemui di kediamannya, Jalan Desa, Kiaracondong, Kota Bandung, Senin (29/1/2018)(FIFI NOFITA/BOLASPORT.COM)

"Kabar itu biadab ya, menuduh Supardi dan teman-temannya kena suap. Itu yang paling saya sayangkan, sampai mereka enggak dibawa," kata Umuh Muchtar kepada BolaSport.com, Senin (19/11/2018).

(Baca juga: Pemain Indonesia Kembali Cetak Gol pada Laga Terbaru Liga Brunei 2018-2019)

Umuh menegaskan bahwa isu pengaturan skor merupakan fitnah yang tidak beralasan kepada pemain.

"Tidak benar itu, fitnah soal kabar tersebut. Mungkin saja yang menerima suap yang memfitnah mereka," ujar Umuh Muchtar.

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Gangga Basudewa
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X