Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, mengungkapkan masalah yang dialami di persepakbolaan Indonesia dan meminta dirinya tak terus-terusan di-bully.
Edy Rahmayadi memang menjadi sorotan tajam sejak beberapa waktu lalu karena bertindak sebagai Ketua Umum PSSI.
Setelah polemik rangkap jabatan, Edy Rahmayadi diminta mundur karena prestasi buruk timnas Indonesia di Piala AFF 2018.
Namun, Edy Rahmayadi mengaku tak gentar dengan tekanan mundur yang dialamatkan kepadanya.
Mantan Pangkostrad itu juga menyatakan bahwa dirinya akan bertahan di PSSI hingga akhir masa jabatan pada 2020.
Baca Juga:
- Edy Rahmayadi Bertahan di PSSI Sampai 2020
- Dampingi Timnya di Final Liga 2 2018, Pakaian Seto Nurdiantoro Jadi Sorotan
- Peluang Juara Menipis, Pemain dan CEO PSM Makassar Cium Indikasi Pengaturan Skor
Edy Rahmayadi juga mengungkapkan permasalahan sepak bola Indonesia pada sesi jumpa pers di Kantor Gubernur Sumatra Utara.
Menurutnya, pesepak bola Indonesia masih sangat minim jumlahnya jika dibandingkan dengan negara-negara lain.
Edy Rahmayadi juga meminta dirinya tidak terus-terusan di-bully karena apa yang ia sampaikan memiliki dasar.
Dilansir BolaSport.com dari Kompas, berdasarkan data 2016, jumlah pemain Indonesia sangat minim. Jumlah pemain Indonesia sangat jauh daripada Belanda yang memiliki 1,2 juta pemain dari 16,7 juta jiwa penduduk atau Spanyol memiliki 4 juta lebih pemain dari 46,8 juta jiwa warganya.
Jerman memiliki 6,3 juta pemain dari 80.700.000 jiwa penduduk, Thailand 1,3 juta pemain dari 64.600.000 jiwa penduduk, dan Singapura memiliki 190.000 pemain dari 4.500.000 jiwa.
"Sementara, Indonesia hanya punya pemain 67 ribu dari 250 juta jiwa. Tolong jangan bully lagi saya. Kalau mau beritakan, beritakanlah ini,” ucap Edy Rahmayadi kepada para wartawan.
Selain itu, Indonesia juga kekurangan stok pelatih mumpuni untuk bersaing dengan negara lain.
(Baca Juga: Luis Milla Didepak PSSI karena Tak Bisa 'Diatur'?)
Masih sesuai data 2016 yang dijabarkan Edy, Spanyol memiliki 22 ribu pelatih, Jerman 28.668 pelatih, Thailand memiliki 1.100 pelatih, Malaysia memiliki 1.810 pelatih, Singapura memiliki 170 pelatih, sedangkan Indonesia hanya memiliki 197 pelatih.
Dari segi jumlah wasit pun Indonesia tertinggal jauh dari negara-negara lain, bahkan dari sesama negara ASEAN.
Sementara itu, Edy menyebut jumlah wasit di Indonesia juga masih minim. Menurut Edy, Spanyol memiliki 47 wasit, Jerman 43, Belanda 41, Thailand 19, Malaysia 26, Singapura 15, Vietnam 19, sedangkan Indonesia hanya memiliki lima wasit.
“Itu pun saat ini yang aktif tinggal dua wasit,” kata dia.
Sarana dan prasarana sepak bola Indonesia juga dinilai masih kurang memadai.
Termasuk, soal kepemilikan stadion yang saat ini masih belum jelas statusnya.
“Stadion Teladan yang kita bangga-banggakan itu, tidak masuk dalam lapangan yang layak pakai,” katanya lagi.
Edy Rahmayadi mengaku telah menyampaikan permasalahan ini kepada Presiden dan anggota DPR RI Komisi X, sebulan setelah dirinya menjadi Ketua Umum PSSI.
(Baca Juga: Soal Kalimat Perpisahan, Bojan Malisic Bantah Tinggalkan Persib)
Jadwal Putaran 1 Proliga 2019 di Yogykarta 7-9 Desember 2018 https://t.co/RtbmI7tFqR
— BolaSport.com (@BolaSportcom) December 6, 2018
“Kalau dibandingkan dengan negara lain, Indonesia masih jauh tertinggal. Bisa dilihat dari jumlah pemain, sarana stadion, dan lainnya. Saya bilang sama Presiden kalau kita belum punya pemain bola yang pas, kuantitas saja masih kurang, apalagi kualitas,” tutur Edy.
Ke depannya, Edy Rahmayadi meminta para wartawan dan insan media memberikan dukungan penuh kepadanya untuk memajukan PSSI.
Edy Rahmayadi juga meminta doa dan dorongan agar dirinya mampu memajukan sepak bola Indonesia bersama PSSI.
"Janganlah kalian ikut-ikutan (mem-bully), tapi doakanlah kami. Kalau gak kalian yang bela saya, terus siapa yang bela saya?” tanyanya.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar