Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Rahmad Darmawan Pernah Ditawari Uang Rp 1,5 Miliar untuk Atur Skor Pertandingan

By Mochamad Hary Prasetya - Minggu, 9 Desember 2018 | 08:58 WIB
Mantan pelatih timnas Indonesia, Rahmad Darmawan.
HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA
Mantan pelatih timnas Indonesia, Rahmad Darmawan.

Pelatih Mitra Kukar, Rahmad Darmawan, mengaku bahwa ia sempat ditawarkan untuk melakukan match fixing ketika menangani Sriwijaya FC pada tahun 2009.

Rahmad Darmawan menceritakan bahwa kejadian itu terjadi saat Sriwijaya FC melakoni pertandingan melawan klub asal China, Shandong Luneng, pada laga penyisihan Grup F Liga Champions Asia di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, 20 Mei 2009.

Rahmad Darmawan menerima telepon dari sosok yang tidak dikenal olehnya sebelum pertandingan.

Dalam percakapan itu, pria yang akrab disapa RD diiming-imingi uang sebesar Rp 1,5 miliar agar mengalah dari Shandong Luneng.

“Pernah satu kali saat saya masih di Sriwijaya FC dan melawan Shandong Luneng di Palembang,” kata RD.

“Waktu itu kami memang sedang telat gajian setengah bulan dan mereka menawarkan membayar uang senilai tunggakan gaji itu sekitar Rp 1,5 miliar,” kata RD menambahkan.

Mantan pelatih timnas Indonesia itu mengaku orang yang menawari pengaturan skor tersebut berasal dari Indonesia.

Orang tersebut dikatakan RD memiliki kedekatan dengan manajemen Shandong Luneng.


Pemain dan pelatih Mitra Kukar, Dedi Gusmawan serta Rahmad Darmawan, memberikanketerangan pers di Hotel Grandika, Jakarta, Sabtu (8/12/2018).(MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM)

RD pun menjelaskan bahwa ia diminta agar Sriwijaya FC kalah oleh Shandong Luneng.

Pria asal Lampung itu tidak mau menerima tawaran tersebut dan Sriwijaya FC meraih kemenangan dari Shandong Luneng dengan skor 4-2.

“Orang yang menelepon saya minta ketemu, tetapi saya tidak mau. Lalu, ia menelepon lagi dan meminta kami kalah,” kata RD.

“Waktu itu memang pertandingan tersebut tidak berpengaruh kepada kami, tapi alhamdulillah kami menang 4-2 dan membuat Shandong Luneng gagal lolos fase grup dan digeser oleh tim asal Korea Selatan, Seoul FC,” kata RD.

RD juga mengaku bahwa ia langsung berkomunikasi dengan manajemen Sriwijaya FC terkait permintaan pengaturan skor tersebut.

Mantan pelatih Arema Indonesia itu juga menjelaskan kepada pemainnya bahwa jangan sampai kalah melawan Shandong Luneng.

“Shandong Luneng sempat unggul dulu, saya kaget dan takut ada anggapan macam-macam. Tapi alhamdulilah kami bisa menang,” kata RD.


Editor :
Sumber : superball.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X