Kebetulan, timnas Indonesia punya agenda untuk menjalani kualifikasi Piala Dunia 2022 babak kedua yang dimana FIFA Matchday akan berlangsung pada 2-10 September.
Dengan kondisi ini, pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy tak perlu pusing-pusing seperti para pendahulunya saat tak bisa memainkan pemain terbaik dari seluruh penjuru negeri.
Klub dipastikan sudah tak punya alasan untuk tak melepas permainnya karena agenda timnas Indonesia sudah tak berbenturan dengan jadwal kompetisi domestik lagi.
Baca Juga : Indonesia Pastikan Nasib Lebih Baik dari 5 Negara ASEAN Lain di Kualifikasi Piala Dunia 2022
Itu berarti, PT LIB sudah memenuhi janjinya bahwa jadwal kompetisi tak lagi akan berbenturan dengan agenda timnas Indonesia seperti yang sudah-sudah.
"Waktu yang ideal untuk kompetisi 18 klub seharusnya 8 bulan atau 9 bulan, dan kami juga menyesuaikan FIFA Matchday tidak ada pertandingan (Liga 1)," kata Manajer Kompetisi PT LIB, Asep Saputra kepada wartawan, Rabu (10/4/2019).
"Dan jangan lupa, kita juga tidak bisa berakhir lewat Desember karena Januari sudah ada playoff LCA (Liga Champions Asia). Mau tidak mau kita sudah harus ada juara di Desember."
"Kalau kita lihat sebenarnya batas akhir pengajuan juara itu 15 November, tapi kan kita ada kebijakan minimal slotnya ada," ujarnya menjelaskan.
Memadatkan jadwal kompetisi adalah pilihan terakhir yang bisa dilakukan PT LIB demi memenuhi target kompetisi selesai pada 22 Desember.
Karena secara perhitungan, kompetisi Liga 1 hanya menyisakan 33-34 pekan pada kalender 2019 untuk menjalankan total 34 pekan jadwal kompetisi selama satu musim penuh.
"Jadi memang kondisinya padat, seperti pada Juli dan Agustus itu bisa sampai lima match/week."
"Dan pada Ramadan itu setiap hari, saya kira itu adjustment kalau kita lihat di luar ramadan yang ideal itu kan kita punya pertandingan pada Jumat, Sabtu, dan Senin,"
"Akan tetapi kalau Ramadan, maksimal kami hanya bisa menyiarkan dua pertandingan," ucap Asep Saputra.
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar