SUPERBALL.ID - Rencana dimulainya kembali Liga Inggris ternyata menyimpan satu masalah serius.
Liga Inggris musim 2019-2020 tengah dihentikan sejak 9 Maret lalu akibat merebaknya wabah virus corona atau Covid-19.
Meski wabah corona belum berakhir, ada rencana Liga Inggris segera dilanjutkan kembali.
Rencana kelanjutan kompetisi telah dibahas lewat diskusi yang melibatkan klub-klub kontestan Liga Inggris.
Dari diskusi tersebut, dihasilkan beberapa poin usulan terkait teknis kelanjutan kompetisi, termasuk aturan yang nantinya akan diterapkan dalam pertandingan.
Salah satu poin usulan adalah tidak digelarnya pertandingan dalam format kandang-tandang seperti semula.
Baca Juga: Liga Inggris Dilarang Menayangkan Momen Saat Pemain Berkata Kasar Jika Kompetisi Kembali Bergulir
Alih-alih menggunakan fotmat kandang-tandang, seluruh pertandingan diusulkan digelar di tempat netral di mana akan ada delapan hingga sepuluh stadion yang ditentukan sebagai lokasi pertandingan.
Selain itu, pertandingan juga akan digelar tertutup tanpa kehadiran suporter.
Namun, belakangan ini dilaporkan bahwa usulan bermain di tempat netral menuai penolakan.
Laporan yang beredar menyebut penolakan utamanya datang dari klub yang menghuni posisi enam terbawah di klasemen sementara.
Klub-klub tersebut menganggap bermain di tempat netral akan menghilangkan keuntungan yang akan didapat saat bermain di kandang, sementara mereka juga perlu mempertahankan diri dari ancaman degradasi.
Menurut informasi yang diterima media Inggris, Mirror, bukan hanya enam klub terbawah yang menolak usulan penggunaan tempat netral.
Setidaknya ada 12 klub yang juga menolak, dan yang salah satu yang paling vokal menyampaikan penolakan adalah bos Tottenham Hotspur, Daniel Levy.
Baca Juga: 50 Pemain Berontak Liga Inggris Dilanjutkan di Masa Pandemi Corona
Chief Executive Premier League alias Liga Primer Inggris, Richard Masters, kemudian mengungkap hal mengejutkan.
Masters mengutaralan bahwa ternyata yang lebih suka untuk tetap bermain kandang-tandang ketimbang di tempat netral adalah semua klub kontestan Liga Inggris.
"Saya pikir semuanya lebih suka main kandang dan tandang jika memang memungkinkan," ujar Masters seperti dilansir Mirror.
"Jelas terlihat beberapa klub merasa lebih kuat daripada yang lain ketika bermain dengan cara itu."
Penolakan bermain di tempat netral yang berujung tetap digunakannya format kandang-tandang di tengah wabah corona yang belum sepenuhnya mereda menjadi masalah serius karena berkaitan langsung dengan keselamatan masyarakat.
Kerumunan suporter bisa muncul meski pertandingan digelar tertutup.
Suporter memang tidak akan masuk ke stadion, namun dapat berkerumun di area sekitar maupun kawasan publik lain yang mana situasi tersebut memungkinkan virus menyebar dengan cepat dan mudah.
Pemerintah Inggris sendiri juga sudah memberi peringatan akan resiko seperti demikian terkait rencana dilanjutkannya Liga Inggris ini.
"Jelas dari sudut pandang pihak berwajib, menggelar pertandingan di stadion yang sudah ditentukan dan bukan di stadion kandang klub adalah langkah yang paling aman." lanjut Masters.
"Ini adalah soal meyakinkan suporter agar menekan resiko sekecil mungkin terkait kehadiran mereka dalam pertandingan di luar area yang tertutup."
"Kami sudah berbicara kepada klub tentang topik ini, saya sudah bilang ini adalah topik yang harus terus dibahas dan kami akan mendiskusikannya lagi." kata Masters.
Menurut data yang dihimpun situs Worldometers, hingga Selasa (12/5/2020) dini hari waktu Inggris, jumlah kasus corona di wilayah Inggris Raya mencapai 223,060.
Sementara itu, jumlah kematiannya mencapai 32.065.
Sejak pertengahan Maret, tingkat pertumbuhan kasus juga menunjukkan tren kenaikan.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | SuperBall.id, Worldometers.info, mirror.co.uk |
Komentar