Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Rival Berat Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 Berubah Pikiran, Jalan Bertambah Terjal

By Taufik Batubara - Selasa, 26 Mei 2020 | 10:03 WIB
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (insert) kini dipercaya mengubah kesedihan Bima Sakti dua tahun lalu dengan menjadi juara Piala AFF 2020.
AFFSUZUKICUP.COM, BOLASPORT.COM, YOUTUBE.COM
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (insert) kini dipercaya mengubah kesedihan Bima Sakti dua tahun lalu dengan menjadi juara Piala AFF 2020.

SUPERBALL.ID - Perjuangan Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 akan sangat berat karena rival utamanya berubah pikiran.

Menurut Daily News, yang dilansir SuperBall.id dari Vietnamnet.vn, Thailand kini mempertimbangkan untuk mengutus skuat terbaik ke Piala AFF 2020 akhir tahun ini.

Awalnya, Timnas Thailand menyatakan hanya akan membawa para pemain muda atau tim B ke Piala AFF 2020.

Thailand bahkan mempertimbangkan untuk tak mengirimkan timnya ke ajang sepak bola Asia Tenggara itu.

Penyebab utamanya adalah masalah di Liga 1 Thailand, yang terkendala akibat pandemi virus corona, sehingga berdampak negatif pada persiapan timnas.

Baca Juga: Ampuh Redam Timnas Indonesia, Vietnam Bakal Kirim Tim Kuat ke Piala AFF 2020

Baca Juga: Media Vietnam Unggulkan Negaranya di Piala AFF 2020, Timnas Indonesia Dianggap Sedang dalam Kesulitan

Selain itu, Thailand memilih lebih fokus untuk lolos ke Piala Dunia 2022.

Lagipula, Piala AFF 2020 dianggap Thailand bukan kalender FIFA.

Akan tetapi, dalam perkembangan terakhir, Plt Sekjen Asosiasi Sepak Bola Thailand (Football Association of Thailand/FAT) Parit Suphaphong mengakui rencana itu berubah.

FAT masih menunggu kepastian tanggal penyelenggaraan Piala AFF 2020, meski jadwalnya belum berubah sejak ditetapkan, yakni 23 November-31 Desember.

Begitu jadwal tersebut dipastikan, FAT dan Pelatih Timnas Thailand Akira Nishino bisa membangun rencana yang sangat masuk akal dan terukur.

"Pelatih kepala Akira Nishino dapat mengambil pilihan-pilihan terbaik," ujar Parit Suphaphong.

Menurut Suphaphong, Piala AFF 2020 saat ini belum memiliki jadwal pasti.

Jika turnamen itu digelar sesuai jadwal semula, imbuhnya, maka laga penyisihan grupnya akan bertabrakan dengan Liga 1 Thailand.

Namun, jika sudah memasuki fase knockout, tak ada masalah.

"Saatnya Liga 1 Thailand istirahat, sehingga Nishino bisa memilih pemain-pemain terbaik," kata Suphaphong.

Baca Juga: Komentar Mengejutkan Eks Pelatih Timnas Indonesia soal Park Hang-seo

Problem terbesar yang dihadapi Thailand adalah persaingan dengan Timnas Vietnam.

Thailand tak mau terus-menerus menjadi tim inferior, berada di bawah Vietnam.

Dalam peringkat FIFA terkini, Thailand berada di urutan ke-113, sedangkan Vietnam posisi ke-94.

FAT sudah meminta Nishino agar meraih target ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 guna bisa masuk ke 100 besar dunia.

Nishino juga diminta meraih gelar Piala AFF 2020 agar Vietnam tak menguasai Asia Tenggara.

Meski Piala AFF tak termasuk turnamen resmi FIFA, namun masih ada pengaruhnya terhadap peringkat tim-tim Asia Tenggara dalam peringkat dunia itu.

Dengan pertimbangan akan tampil serius melalui pemain-pemain terbaiknya, Thailand akan menambah terjal jalan Timnas Indonesia menuju sukses.

Bagi Indonesia, Piala AFF 2020 ini adalah kans emas untuk mengakhiri paceklik gelar.

Skuat Garuda belum pernah juara Piala AFF dan baru sebatas runner-up lima kali (2000, 2002, 2004-05, 2010, 2016).

Thailand paling banyak juara, yakni lima kali (1996, 2000, 2002, 2014, 2016).

Singapura menyusul di posisi kedua dengan empat kali juara (1998, 2004-05, 2007, 2012).

Vietnam dua kali juara (2008, 2018), disusul Malaysia satu kali (2010).

PSSI juga tak main-main dengan target menjuarai Piala AFF 2020 ini.

Dengan mengontrak Shin Tae-yong dengan gaji tinggi yang nyaris menyamai pendahulunya, Luis Milla, PSSI sangat berharap tahun ini menjadi sejarah emas bagi Timnas Indonesia.

Gaji Shin disebut-sebut lebih besar dari Nishino dan Pelatih Timnas Vietnam Park Hang-seo.

Pada edisi terakhir, Piala AFF 2018, Indonesia nyaris tak berdaya.

Di Piala AFF 2018 itu, Timnas Indonesia terpaksa dilatih Bima Sakti, asisten Luis Milla, yang tak diperpanjang lagi kontraknya.

Berada di Grup B, pasukan Bima Sakti itu finis di urutan keempat dengan nilai 4.

Kala itu, Hansamu Yama Pratama dkk ditekuk Singapura 1-0, sempat menang 3-1 atas Timor Leste, tapi kemudian dihajar Thailand 4-2 dan 0-0 versus Filipina.

Di semifinal, Malaysia menang gol tandang dalam skor 2-2 dengan Thailand.

Sedangkan Vietnam tampil yakin dengan menang agregat 4-2 atas Filipina.

Di final, Vietnam menang agregat 3-2 atas Malaysia.

Di Piala AFF 2018, Thailand masih dilatih Milovan Rajevac.

Vietnam dan Malaysia masih diasuh pelatih yang sama, yaitu Park Hang-seo dan Tan Cheng Hoe.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Taufik Batubara
Sumber : SuperBall.id, vietnamnet.vn

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X