Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Inilah Kuitansi yang Bikin Heboh Jual-Beli Jabatan Manajer Timnas U-19 Indonesia

By Mochamad Hary Prasetya - Senin, 21 Desember 2020 | 09:00 WIB
Pelatih Shin Tae-yong memberi arahan kepada skuat Timnas U-19 Indonesia usai menjalani pemusatan latihan (TC) di Kroasia. Isu jual-beli atau lelang jabatan manajer Timnas U-19 Indonesia kini menerpa PSSI.
PSSI.ORG
Pelatih Shin Tae-yong memberi arahan kepada skuat Timnas U-19 Indonesia usai menjalani pemusatan latihan (TC) di Kroasia. Isu jual-beli atau lelang jabatan manajer Timnas U-19 Indonesia kini menerpa PSSI.

SUPERBALL.ID - Di tengah pemusatan latihan Timnas U-19 Indonesia, muncul isu jual-beli jabatan manajer tim asuhan Shin Tae-yong itu.

Isu itu awalnya muncul di akun media sosial beberapa pihak pengkritisi persepakbolaan Indonesia setelah ada transaksi dalam mata uang dolar Singapura.

Transaksi yang tertera di secarik kuitansi itu ditandatangani Djoko Purwoko tertanggal 20 Juli 2020.

Djoko disebut sebagai perwakilan PSSI, yang menerima transaksi itu dari Achmad Haris, mantan sekretaris Sriwijaya FC.

Baca Juga: Alasan Pelatih Lechia Gdansk Tak Mainkan Egy Maulana Vikri Saat Lumat Cracovia

Di kuitansi itu tertulis uang 100.000 dolar Singapura atau sekitar Rp 1 miliar untuk pembayaran pemesanan tiket masuk timnas Piala Dunia U-20 2021.

Dari kuitansi itulah kemudian muncul dugaan bahwa uang tersebut diberikan untuk melobi PSSI agar seseorang yang diperjuangkan bisa menjadi manajer Timnas U-19 Indonesia.

Saat ini, posisi manajer Timnas U-19 Indonesia masih dijabat rangkap oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

Seseorang yang dimaksud dalam isu itu adalah Dodi Reza Alex Noerdin.

Timnas U-19 Indonesia saat ini akan mengikuti Piala Dunia U-20 2021 di Tanah Air.

Ada enam kota yang disiapkan menjadi tuan rumah perhelatan akbar itu, salah satunya di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, markas Sriwijaya FC.

Dodi Reza adalah mantan presiden Sriwijaya FC yang kini menjadi Bupati Musi Banyuasin.

Dia juga dikenal sebagai anak kandung mantan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin.

Baca Juga: Buntut Kasus Wakil Piala AFC, Persipura: Ketua Umum PSSI Harus Hati-hati terhadap Exco

Di kertas penyerahan uang itu tertera tulisan pemesanan tiket Piala Dunia U-20 2021.

Kabar yang menyebut transaksi 100.000 dolar Singapura itu untuk kepentingan Dodi Reza menjadi manajer Timnas U-19 Indonesia dibantah Achmad Haris.

"Sekarang gini ya, yang tertera di kuitansi itu apa tulisannya? Itu tiket Piala Dunia dan cuma sekadar bisnis," kata Achmad Haris.

"Apa salah kalau mau berbisnis? Saya tidak tahu apa-apa soal isu yang lain."

"Sekarang tinggal dilihat saja apa itu keterangan di kuitansinya," tegas pria yang saat ini menjadi pengurus klub Liga 2, Muba United.

Menurut Haris, tuduhan semacam itu di dunia persepakbolaan Indonesia sudah biasa.

"Saya bukan orang politik, ini paling cuma politik orang-orang yang tidak suka dengan Pak Dodi," tandas Haris.

Intrik Tak Suka PSSI

Djoko Purwoko juga memberikan tanggapannya terkait isu jual-beli atau lelang jabatan manajer Timnas U-19 Indonesia itu.

Djoko mengatakan isu jual-beli jabatan manajer yang tengah hangat dibicarakan sekarang ini berbau politik.

Baca Juga: AFC Tegur PSSI soal Wakil Piala AFC, Persija Akhirnya Dicoret dan Minta Maaf ke Persipura

"Mungkin saya orang yang dipandang tegak lurus, jadi dicari-cari nama saya."

"Ini mungkin juga politik yang tidak suka PSSI. Kuitansi itu juga tidak ada kaitannya," kata Djoko.

Djoko meyakinkan bahwa uang itu bertujuan untuk pemesanan tiket Piala Dunia U-20 2021.

Seperti halnya bantahan Achmad Haris, Djoko juga mempertanyakan apa ada yang salah dengan pemesanan tiket itu?

Kuitansi yang diisukan sebagai transaksi jual-beli jabatan manajer Timnas U-19 Indonesia, padahal tertulis untuk pemesanan tiket Piala Dunia U-20 2021.
ISTIMEWA
Kuitansi yang diisukan sebagai transaksi jual-beli jabatan manajer Timnas U-19 Indonesia, padahal tertulis untuk pemesanan tiket Piala Dunia U-20 2021.

"Memangnya tidak boleh pesan tiket jauh-jauh hari? Saya pernah juga tinggal di luar negeri dan pesan tiket Liga Champions."

"Saya orang bola dan paham bagaimana pemesanan tiket," jelas Djoko.

"Sangat bohong. Itu orang-orang politik dari pihak yang tidak suka Pak Dodi dan Pak Ketum PSSI."

"Saya juga pernah ada di Ketua Umum PSSI era Pak Edy Rahmayadi, kurang lebih begitu saja, polanya sama," ungkap Djoko.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Taufik Batubara
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X