SUPERBALL.ID - Pemain Slavia Praha, Ondrej Kudela, harus bersiap-siap menerima konsekuensi andai terbukti melontarkan ujaran rasisme.
Kudela diduga melontarkan ujaran bernada rasisme terhadap pemain Glasgow Rangers, Glen Kamara, dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Europa.
Ujaran rasisme itu diduga dilontarkan oleh pemain berusia 33 tahun ketika bentrok dengan Kamara jelang laga berakhir.
Bentrokan itu dipicu karena bisikan dari Kudela kepada Kamara yang merendahkan ras.
Namun, Kudela justru menyanggah dugaan tersebut dan bahkan menuding Kamara telah memukul wajahnya setelah laga berakhir.
Baca Juga: Hasil Pertandingan, Klasemen dan Jadwal Piala Menpora 2021 - Laga Sengit Akhiri Pekan Pertama
Dilansir Superball.id dari Daily Mail, ulah tersebut membuat Kudela harus berurusan dengan pihak kepolisian.
Pengacara Kamara, Aamer Anwar, mengatakan Kudela harus menghadap Kepolisian Skotlandia sebagai proses penyidikan atas tindakan rasisme.
Pemain asal Republik Ceska itu bakal menghadap pihak kepolisian ketika timnya, Slavia Praha, berada di Inggris.
Pada Selasa (23/3/2021), pihak kepolisian juga mengonfirmasi adanya investigasi mengenai kasus serangan rasisme tersebut.
Slavia Praha akan berangkat ke Inggris untuk melawan Arsenal dalam laga leg pertama babak perempat final Liga Europa.
Baca Juga: Diyakini Lebih Mudah Direkrut, Real Madrid Mulai Lirik Harry Kane?
Laga leg pertama babak perempat final itu akan diadakan pada 8 April 2021 di kandang Arsenal, Stadion Emirates, London.
"Tidak ada pembenaran terhadap serangan, ujaran provokatif dan rasis yang diduga digunakan oleh Kudela," ujar Anwar.
Selain dari pihak kepolisian, pihak federasi sepak bola Eropa, UEFA, kini sedang menyelidiki kejadian tersebut.
"Jika Kudela terbukti bersalah, maka UEFA harus menerapkan Pasal 14 dalam regulasi kedisiplinannya," imbuh Anwar.
Baca Juga: Jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2022 - Ambisi Besar Gareth Bale
Dalam Pasal 14 tersebut, UEFA menegakkan sanksi tegas bagi para pelaku rasisme.
Mengenai tindakan rasisme, UEFA mencantumkan sanksi yang bisa diterapkan pada Pasal 14 Ayat 3b Regulasi Kedisiplinan
Sanksi paling berat yang bisa diterapkan oleh UEFA adalah dengan mendiskualifikasi klub yang pemainnya terbukti melakukan tindakan rasisme.
Mengenai sanksi tersebut, Anwar meminta UEFA untuk tegas dan menerapkan sanksi terberat.
Baca Juga: Rencana Transfer Arteta Ini Jadi Kabar Buruk bagi Empat Pemain Arsenal
"Anwar seharusnya disanksi larangan bermain satu tahun dan Slavia Praha harus menerima konsekuensi berupa pengurangan poin dan/atau diskualifikasi," tegas Anwar.
Andai UEFA jadi menerapkan diskualifikasi bagi Slavia Praha, maka itu akan berpeluang jadi kabar baik bagi Arsenal.
Arsenal jadi tidak perlu susah payah bertarung di babak perempat final untuk bisa menembus babak semifinal Liga Europa.
Jika benar demikian, maka Arsenal tinggal menunggu hasil laga dua leg Dinamo Zagreb versus Villarreal untuk memastikan siapa lawan di babak semifinal Liga Europa.
Baca Juga: Southgate Hadapi Dilema soal Harry Kane, Bakal Ribut dengan Mourinho?
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Daily Mail |
Komentar