SUPERBALL.ID - Real Madrid berhasil memenangkan El Clasico untuk kedua kalinya musim ini.
Bermain di Stadion Alfredo di Stefano, Madrid, Real Madrid menang 2-1 atas Barcelona, Minggu (11/4/2021).
Madrid berhasil mencetak dua gol di babak pertama dan itu cukup untuk menahan satu gol Barcelona di babak kedua.
Kemenangan ini membuat Madrid akhirnya menyalip Barcelona ke posisi dua klasemen sementara Liga Spanyol.
Baca Juga: Real Madrid Menang di El Clasico dan Rebut Puncak, Pelatih Barca Protes Keras Wasit
Kabar baik menyusul setelah sang pemuncak klasemen, Atletico Madrid, meraih hasil imbang pada Senin (12/4/2021) dan membuat tim asuhan Zinedine Zidane itu kini hanya terpaut dari 1 poin dari posisi puncak.
Namun setelah semua kabar baik itu, Zidane justru membuat klaim mengejutkan.
Pelatih asal Prancis itu mengindikasikan bahwa para pemainnya sudah berada dalam batas fisik mereka.
Hal itu membuat dia tidak yakin bisa menyelesaikan musim ini dengan bak.
Kelelahan para pemain telah terlihat dalam beberapa pertandingan terakhir, dan Vinicius Junior baru-baru ini berkomentar tentang betapa lelahnya dia juga.
Baca Juga: Zinedine Zidane Berharap Ini Bukan El Clasico Terakhir Bagi Lionel Messi
Real Madrid masih memiliki delapan pertandingan untuk dimainkan di Liga Spanyol.
Mereka juga masih menyisakan empat pertandingan di Liga Champions jika terus lolos ke babak selanjutnya.
Dikutip SuperBall.id dari Marca, Zidane, lebih dari siapa pun, tahu betapa pentingnya hal ini untuk dikelola.
Pada 2004, Zidane ada di dalam tim Madrid asuhan Carlos Queiroz yang runtuh saat mengincar trebel musim itu.
Baca Juga: 5 Pesepak Bola Top Dunia yang Kariernya Terkubur di Real Madrid
Klub berjuluk Los Blancos itu unggul atas AS Monaco 4-2 di leg pertama perempat final Liga Champions.
Ini mirip dengan keunggulan 3-1 mereka atas Liverpool di leg pertama perempat final musim ini.
Namun pada 2004, Madrid hancur di leg kedua saat harus bermain tandang.
As Monaco mengalahkan Madrid 3-1 dan klub asal Prancis itu lolos karena unggul gol tandang.
Setelah kekalahan itu, kata-kata Zidane pada pemain Monaco, Ludovic Giuly, jadi headline di setiap media Spanyol.
Baca Juga: Tiga Kesalahan Klopp yang Akibatkan Liverpool Dikalahkan Real Madrid
“Ludo (Giuly), tidakkah anda lihat bahwa kami sudah hancur?” kata Zidane saat membalas candaan Giuly yang mengatakan bahwa Madrid harus membiarkan Monaco menang.
Tidak berhenti disana, Madrid kemudian kalah di final Copa del Rey pada musim itu.
Kemudian datanglah serangkaian hasil mengecewakan di Liga Spanyol yang membuat Valencia akhirnya keluar sebagai juara Liga musim 2003/2004.
Itu semua terjadi saat Real Madrid memimpin dan terlihat percaya diri bisa meraih trebel.
Baca Juga: David De Gea Mulai Ditawarkan ke Klub Lain, Bakal Berlabuh ke Mana?
Saat musim kehancuran itu, diketahui delapan punggawa Madrid bermain sebanyak 4.000 menit dan lainnya melebihi 3.000 menit.
Musim ini cukup mirip dengan kasus di 2004 dimana mereka telah memainkan 41 pertandingan dengan menit maksimum yang dicapai pemain menginjak angka 3.270 menit.
Ada empat pemain yang telah mencapai lebih dari 3.000 menit bermain.
Sepuluh lainnya mencapai 2.000 menit dan Nacho hanya kurang 22 menit lagi untuk jadi pemain ke 11.
Kelelahan pemain Madrid musim ini sudah mencapai di tahap yang menentukan.
Tapi, tidak seperti saat itu, tim ini memiliki mentalitas juara.
Baca Juga: Jawaban Juergen Klopp soal Kemungkinan Latih Real Madrid di Masa Depan
Mereka menunjukkannya musim lalu, dan mereka menunjukkannya lagi musim ini.
Mereka mencapai titik terendah pada bulan Januari, tetapi telah bangkit kembali sejak saat itu.
Zidane tahu apa yang dibutuhkan untuk melewati batas lagi, tetapi dia tidak yakin apakah para pemainnya memiliki cukup banyak energi untuk melewati semuanya.
Editor | : | Lola June A Sinaga |
Sumber | : | Marca |
Komentar