Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

166 Negara Setuju, FIFA Pertimbangkan untuk Gelar Piala Dunia Setiap Dua Tahun

By Lola June A Sinaga - Sabtu, 22 Mei 2021 | 13:30 WIB
Trofi juara Piala Dunia dipamerkan dalam momen undian kualifikasi Piala Dunia 2022 untuk Zona Eropa.
BBC MOTD
Trofi juara Piala Dunia dipamerkan dalam momen undian kualifikasi Piala Dunia 2022 untuk Zona Eropa.

SUPERBALL.ID - FIFA akan melihat kemungkinan menggelar Piala Dunia setiap dua tahun dengan melakukan 'studi kelayakan'.

Itu terjadi setelah Federasi Sepak Bola Arab Saudi mengajukan proposal untuk studi yang akan dilakukan tentang dampak bermain Piala Dunia setiap dua tahun terhadap permainan pria dan wanita.

Setelah pertemuan untuk membahas proposal pada hari Jumat (21/05/2020), total 166 federasi nasional memberikan suara mendukung gagasan tersebut, sementara hanya 22 yang menolak.

Yasser Al-Misehal, yang merupakan presiden Federasi Sepakbola Arab Saudi, menjelaskan alasan di balik proposal tersebut.

Baca Juga: Media Vietnam Takuti Kualitas Dua Pemain Timnas Indonesia

"Kami yakin masa depan sepak bola berada pada titik kritis,” kata Al-Misehal, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Sport Bible.

“Banyak masalah yang dihadapi sepak bola kini semakin diperburuk oleh pandemi yang sedang berlangsung.”

"Saatnya untuk meninjau bagaimana permainan global disusun dan untuk mempertimbangkan apa yang terbaik untuk masa depan olahraga kita.”

"Ini harus mencakup apakah siklus empat tahun saat ini tetap menjadi dasar optimal untuk bagaimana sepak bola dikelola baik dari perspektif kompetisi dan komersial,” tambahnya.

Presiden FIFA Gianni Infantino menyebutnya sebagai proposal yang fasih dan terperinci.

Baca Juga: Mantan Pelatih Timnas Thailand Dukung Vietnam Kalahkan Timnas Indonesia

"Ini cara untuk mempromosikan sepak bola,” ungkap Infantino dikutip dari Twitter @Route1futbol.

“Kami harus mempelajari apa yang dapat kami lakukan untuk merangsang sepak bola.”

“Kami harus berpikiran terbuka. Kami tahu apa yang diwakili oleh Piala Dunia,” jelasnya.

Ini bukan pertama kalinya gagasan Piala Dunia dua tahunan dikemukakan.

Baca Juga: Gara-gara Korea Utara Mundur, Timnas Indonesia Jadi Sangat Mahal bagi Vietnam

Kembali pada tahun 2018, Alejandro Dominguez, presiden badan Amerika Selatan, Conmebol, mengajukan proposal serupa pada kongres FIFA di Rwanda.

Saran bahwa daripada memiliki Nations League di antaranya, Piala Dunia setiap dua tahun akan lebih cocok.

"Saya selalu mengatakan kami harus bekerja sama dan tidak pernah mengatakan 'tidak', saya selalu mengatakan 'mengapa tidak?'," Kata Dominguez.

"Dengan mengatakan itu, kami akan selalu mendukung ide seperti itu, atau proposal seperti yang telah kami lakukan kepada FIFA, untuk menggelar Piala Dunia setiap dua tahun dan tidak setiap empat (tahun).

Baca Juga: Shin Tae-yong Tidak Habis Pikir dengan Ranking FIFA Timnas Indonesia

“Alih-alih memiliki Nations League di antaranya, kami bisa terus maju setiap tahun dan melakukan Piala Dunia yang diperuntukkan bagi semua orang,” imbuhnya.

Dominguez melanjutkan dengan menyatakan bahwa dalam hal ekonomi, FIFA dapat menghasilkan uang, memberi lebih banyak uang dalam skema besar.

“Kami melihat peluang di sana dan ada proposal yang diajukan ke FIFA untuk mengambil alih dan mengatakan apakah itu Nations League secara global atau ada peluang untuk bermain Piala Dunia setiap dua tahun,” lanjut Dominguez.

Baca Juga: Kebal Ancaman, Tiga Klub Bersikeras Dukung ESL dan Balik Serang UEFA

"Menurut saya ada banyak solusi lain, kita bisa pindah ke Eropa, Afrika, Asia, Amerika Utara, Amerika Selatan (tanpa menunggu lama).”

“Dari segi ekonomi, menurut saya FIFA bisa menghasilkan uang, memberi lebih banyak uang,” pungkasnya.


Editor : Lola June A Sinaga
Sumber : Sportbible.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

TERPOPULER

Close Ads X