Advertorial

Kabar Baik, Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Capai 100 Suntikan

By Fathia Yasmine - Jumat, 3 September 2021 | 13:05 WIB
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dalam Konferensi Pers Media Center KPCPEN, Rabu (1/9/2021).
Dok. KPC PEN
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dalam Konferensi Pers Media Center KPCPEN, Rabu (1/9/2021).

SUPERBALL.ID – Program vaksinasi nasional telah mencapai 100 juta suntikan. Melalui upaya tersebut, Indonesia berhasil menduduki peringkat ke-6 sebagai negara dengan jumlah penduduk tervaksinasi dan peringkat ke-7 berdasarkan total dosis suntikan vaksin secara global.

Berita baik tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dalam Konferensi Pers Media Center KPCPEN, Rabu (1/9/2021).

Berdasarkan data Kemenkes, kata Nadia, 100 juta suntikan tersebut terdiri atas kombinasi dosis pertama, dosis kedua, serta dosis booster ketiga bagi tenaga kesehatan.

“Sejak Januari hingga akhir Juni, Indonesia mencatatkan 50 juta suntikan dosis pertama. 50 juta berikutnya dicapai hanya dalam waktu 2 bulan, yakni pada Juli dan Agustus,” ungkap Nadia.

Baca Juga: Angel Di Maria Masa Bodoh dengan Nomor 7 Manchester United

Dengan gencarnya program vaksinasi tersebut, jumlah kasus positif Covid-19 mengalami penurunan sebanyak 25 persen dibandingkan minggu sebelumnya. Sementara tingkat kematian tercatat menurun sebesar 37 persen.

Guna mempertahankan tren positif, Nadia menyebut, pemerintah akan terus memperkuat pelaksanaan testing Covid-19 sebagai upaya deteksi dini penyebaran virus.

“Segala upaya terus (dilakukan untuk) meningkatkan testing, Indonesia berhasil mencapai testing rate 2,87 per 1000 penduduk per minggu. Hampir 3 kali lipat dari standar WHO,” lanjut Nadia.

Meski angka kasus positif Covid-19 terus mengalami penurunan, masyarakat tetap diimbau untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Hal tersebut turut disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro.

Baca Juga: Cavani Hormati Kehadiran Ronaldo, Resmi Serahkan Nomor Punggung 7 Man United

Vaksinasi tanpa penerapa prokes, kata Reisa, tidak akan berdampak optimal terhadap upaya penanganan pandemi di tanah air.

“Pandemi tidak akan berakhir dalam waktu dekat. Karena itu, setiap individu harus siap melakukan perubahan perilaku untuk menerapkan protokol kesehatan sebagai kebiasaan sehari-hari,” kata Reisa.

Di samping penerapan prokes, Reisa menyebut, pemerintah juga terus mendorong ketersediaan vaksin bagi masyarakat. Hal itu dibuktikan pemerintah dengan mendatangkan lebih dari 500.000 dosis vaksin jadi AstraZeneca, Rabu (1/9/2021).

“Dengan tambahan vaksin ini, Indonesia kini memiliki ketersediaan vaksin lebih dari 218,5 juta dosis dalam bentuk bahan baku maupun vaksin jadi,” ujar Reisa.

Baca Juga: Susah Disamai! Cristiano Ronaldo Cetak Rekor Legendaris di Level Negara

Selain penambahan stok vaksin, pemerintah juga terus mengupayakan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi serta keterlibatan Satgas Prokes di berbagai ruang dan fasilitas publik guna mengoptimalkan pengawasan.

“Satgas Prokes diharapkan akan membantu proses adaptasi masyarakat pada saat beraktivitas, baik saat berbelanja, berolahraga, mendapatkan pelayanan kesehatan, menggunakan transportasi, bekerja, berada di lingkungan pendidikan, beribadah, dan sebagainya,” pungkas Reisa.


Editor : Sheila Respati

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA