SUPERBALL.ID - Liverpool sedang dalam melakoni misi balas dendam kepada Atletico Madrid di Liga Champions.
Liverpool dan Atletico Madrid terakhir bersua adalah di Liga Champions musim 2019-2020.
Ketika itu, keduanya saling jumpa di babak 16 besar Liga Champions.
Liverpool yang difavoritkan karena statusnya sebagai juara bertahan malah menemui kesulitan yang luar biasa selama melawan Atletico.
Di laga leg pertama, Liverpool kalah tipis 0-1 melalui gol tunggal Saul Niguez pada menit ke-4.
Baca Juga: Gary Neville Sebut Masalah Besar Man United Musim Ini: Sikapnya Seperti Bayi
Lalu, di laga leg kedua, Liverpool sempat unggul 1-0 hingga waktu normal berakhir sehingga laga dilanjutkan ke waktu tambahan karena agregat menjadi imbang 1-1.
Pada babak tambahan, Liverpool sempat unggul 2-0 terlebih dahulu melalui gol Roberto Firmino pada menit ke-94.
Namun, Atletico berhasil menjungkirbalikkan Liverpool melalui gol Marcos Llorente pada menit ke-97 dan 105+1, serta Alvaro Morata pada menit ke-120+1.
Dengan hasil tersebut, Liverpool yang berstatus sebagai juara bertahan harus tersingkir di babak 16 besar Liga Champions musim 2019-2020.
Di Liga Champions musim ini, Liverpool dan Atletico Madrid kembali bersua di fase grup.
Baca Juga: Cari Pengganti Maguire, MU Siap Datangkan Pemain yang Gagal Diboyong Sebelumnya
Liverpool dan Atletico tergabung ke dalam Grup B bersama FC Porto dan AC Milan.
Kini, Liverpool dan Atletico sedang bersaing di dua posisi teratas Grup B.
Liverpool mengantongi 6 poin dari 2 kemenangan, sedangkan Atletico telah meraup 4 poin dari 1 kemenangan dan 1 hasil imbang.
Liverpool dan Atletico Madrid akan kembali bertanding pada Rabu (20/10/2021) dini hari WIB di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid.
Dilansir SuperBall.id dari Sky Sports, pelatih Liverpool, Juergen Klopp, mulai menebar psywar terhadap pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone.
Baca Juga: Para Pemain Timnas Indonesia Dituding Langgar Aturan Karantina di Liga 1, Ini Dalih PT LIB
Klopp membuka psywar dengan memuji kiprah Simeone selama menangani Atletico Madrid dalam lebih dari 10 tahun terakhir.
"Diego Simeone telah melakukan segala sesuatu dengan sangat tepat," kata Klopp.
"Dia adalah juara bertahan di Spanyol, sangat sukses di Atletico, punya banyak pemain kelas dunia serta mempertahankannya," imbuhnya.
Klopp merasa bahwa berbagai raihan serta kualitas permainan Atletico tidak lepas dari betapa hebatnya sosok Diego Simeone.
"Itu menjelaskan betapa berkualitasnya Diego sehingga saya tidak bisa lebih hormat lagi dengan apa yang telah mereka lakukan," ucap Klopp.
Baca Juga: Uji Coba Lawan Tuan Rumah, Timnas U-23 Indonesia Harus Hati-hati dengan Rumput!
Meski demikian, Klopp memberi sinyal bahwa dirinya masih kesal dengan taktik yang diterapkan oleh Simeone.
Terlebih lagi, Liverpool pernah menjadi korban Simeone di Liga Champions musim 2019-2020.
Pelatih asal Jerman itu terang-terangan kurang menyukai gaya bermain Simeone yang cenderung defensif.
"Apakah saya menyukainya? Tidak seberapa, tapi saya pikir itu normal karena saya sendiri lebih suka gaya bermain yang berbeda," ujar Klopp.
"Pelatih lain menyukai gaya bermain yang berbeda, tidak semua orang harus menyukainya janya karena itu sukses," tekan Klopp.
Baca Juga: PT LIB Berencana Buka Pintu Stadion untuk Liga 1 dan 2, Berikut Syaratnya
View this post on Instagram
| Editor | : | Ragil Darmawan |
| Sumber | : | Sky Sports |
Komentar