SUPERBALL.ID - Superstar Real Madrid, Karim Benzema mendapatkan tuntutan hukuman 10 bulan penjara plus denda hingga Rp1,2 miliar terkait kasus pemerasan video seks.
Sidang kasus tersebut digelar di Versailles, Prancis, pada Rabu (20/10/2021) waktu setempat.
Salah seorang jaks menuntut hukuman penjara 10 bulan dengan denda 75 ribu euro atau setara dengan Rp1,2 miliar untuk Benzema.
Dikutip dari The Guardian, Benzema dituduh terlibat dalam upaya pemerasan terhadap mantan kompatiotnya di timnas Prancis, Mathieu Valbuena.
Baca Juga: Hasil Denmark Open - Menang Hoki atas Ginting, Thomas Rouxel Takluk di Tangan Tommy Sugiarto
Penyelidik mengeklaim bahwa Benzema mendorong Valbuena untuk membayar para pemeras selama insiden tersebut.
Kasus itu sebenarnya telah mencuat pada tahun 2015 ketika video seks milik Mathieu Valbuena tersebar luas.
Menurut laporan BBC, Valbuena sempat meminta meminta seseorang dari Marseille bernama Axel Angot untuk memindahkan konten di ponselnya ke perangkat lain.
Axel Angot, yang kemudian menjadi terdakwa kasus tersebut, menemukan video seks milik Valbuena.
Dia dituduh melakukan pemerasan terhadap Valbuena dengan mengancam akan menyebarkan video seks itu.
Di tengah kondisi itu, Valbuena berbicara dengan Benzema dalam sebuah kamp pelatihan timnas Prancis.
Menurut Valbuena, Benzema mengaku punya kenalan bernama Karim Zenati, yang bisa membantunya mencegah tersebarnya video itu.
Namun, Valbuena merasa curiga akan tindakan Benzema sehingga memilih melaporkannya ke polisi.
Adapun jaksa dalam sidang mengeklaim bahwa Benzema direkrut oleh pemeras untuk meyakinkan mantan rekan setimnya untuk membayar.
Benzema juga diduga telah menelepon Zenati dan dalam percakapan yang direkam oleh polisi, menyatakan bahwa "Dia (Valbuena) tidak menganggap kami serius."
'Kami' dalam percakapan itu membuat Benzema dianggap masuk ke dalam komplotan pemeras.
Benzema sendiri absen dalam persidangan dengan alasan profesionalitas.
Baca Juga: Denmark Open - Tak Pernah Menang di Latihan, Fikri/Bagas Kaget Kalahkan Marcus/Kevin
Dia telah membantah semua tuduhan dan berargumen bahwa seorang petugas polisi yang terlibat telah menggunakan metode yang tidak jujur untuk membawanya ke dalam insiden tersebut.
Pada 2017, Benzema juga sempat buka suara bawa dirinya tidak pernah melakukan pemerasan terhadap Valbuena.
Menurut Benzema, kasus pemerasan itu hanya bualan Valbuena.
Valbuena sendiri menurutkan bahwa dirinya merasa terancam sehingga memutuskan untuk melaporkan Benzema.
"Saya merasa dalam bahaya, dan insting saya berkata untuk lapor polisi," tuturnya.
Sejak kasus itu muncul pada 2015, baik Benzema maupun Valbuena diasingkan dari timnas Prancis.
Pengasingan Benzema berakhir ketika dipanggil kembali untuk memperkuat Les Bleus untuk EURO 2020.
View this post on Instagram
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | BBC |
Komentar