SUPERBALL.ID - Sejak awal bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG), Lionel Messi kesulitan menunjukkan sinarnya.
Messi bergabung dengan PSG pada bursa transfer musim panas lalu dengan status bebas transfer.
Messi direkrut setelah negosiasi perpanjangan kontraknya bersama Barcelona sudah dipastikan tidak akan dilanjutkan.
Negosiasi itu batal berlanjut lantaran Barcelona terganjal regulasi Liga Spanyol terkait batasan gaji seluruh tim.
Namun, meski datang dengan status legenda Barcelona, Messi justru cukup kesulitan menunjukkan performa terbaiknya untuk PSG.
Baca Juga: Aib Solskjaer Mulai Terkuak, Dituding Pilih Kasih hingga Kurang Paham Taktik
Di Liga Prancis, Messi hingga kini telah tampil selama 4 laga dan belum mencetak satupun gol maupun asis.
Sedangkan di Liga Champions, Messi lebih moncer dengan telah mencetak 3 gol dalam 3 laga.
Messi bahkan menjadi pahlawan kemenangan PSG atas RB Leipzig pada 19 Oktober lalu melalui dua golnya dan menang dengan skor 3-2.
Mengenai kesulitannya di Liga Prancis, bintang asal Argentina itu mengungkap apa yang menyebabkannya kesusahan.
Dilansir SuperBall.id dari Daily Mail, Messi mengaku bahwa Liga Prancis lebih banyak mengandalkan fisik sehingga membuatnya merasa kesulitan.
Baca Juga: Ronald Koeman Masih Aman di Barcelona, Tiga Laga Jadi Taruhannya
"Liga Prancis adalah liga yang lebih mengandalkan fisik ketimbang Liga Spanyol," ujar Messi.
"Di Liga Prancis, tim-tim terlihat sangat kuat bagi saya, kebanyakan pemain sangatlah kuat," imbuhnya.
Namun, masalah fisik sepertinya bukan satu-satunya faktor mengapa Messi sulit bersinar di PSG.
Eks pemain Barcelona, Thierry Henry, menjelaskan kenapa Messi kurang bersinar di PSG.
"Dia (Messi) terkurung, dia lebih jarang membawa bola," nilai Henry.
Henry sempat bermain satu tim bersama Messi di Barcelona selama tiga musim yakni mulai 2007 hingga 2010.
Pria asal Prancis itu melihat Messi lebih cocok untuk bermain di tengah ketimbang di sisi kanan sebagaimana yang sejauh ini diterapkan oleh PSG.
"Saya tidak akan mengatakan dia sedih, namun dia terisolasi, saya lebih suka dia bermain di tengah," ujar Henry.
"Saya punya masalah ketika Leo (Messi) berada di kanan, (karena) di tengah dia bisa mengatur tempo," tambahnya.
Baca Juga: Conte Siap Gantikan Solskjaer di Man United, Sir Alex Ferguson Senang Sekaligus Sedih?
Henry menyebutkan bahwa Messi memang sosok yang tidak banyak berbicara dengan mulutnya di atas lapangan.
"Messi tidak banyak berbicara, dia berbicara dengan memakai bola," kata Henry.
Pria yang kini menjabat sebagai asisten pelatih Timnas Belgia itu melihat sinar Messi bahkan masih kalah ketimbang Kylian Mbappe.
Musim ini, Mbappe memang lebih moncer dengan mencetak 6 gol dan 6 asis dalam 14 pertandingan di semua kompetisi.
"Kylian (Mbappe) adalah pemain yang paling bersinar di antara yang lain, bola selalu menuju padanya," ucap Henry.
Baca Juga: Lionel Messi dan Luis Suarez Sudah Rencanakan Reuni di Klub Selanjutnya, Bakal ke Mana?
Henry menilai bahwa PSG memiliki terlalu banyak pemain bertipe konduktor permainan sehingga cukup membingungkan.
"Pada saat-saat tertentu akan hanya ada satu konduktor, atau kalian tidak akan bisa bermain dalam tempo yang tepat," tutur Henry.
"Sedangkan di tim ini (PSG), ada terlalu banyak konduktor," sambungnya.
Meski demikian, Henry mengakui kemungkinan adanya maksud mengapa sang pelatih, Mauricio Pochettino, memasang Messi di sisi kanan.
"Saya tidak berpikir dia (Messi) bisa membuat banyak perbedaan dari sisi kanan, namun saya tidak punya detail maksud dari taktik itu," tekan Henry.
Baca Juga: Karier Mauro Icardi Terancam di PSG Usai Ribut dengan Lionel Messi
View this post on Instagram
| Editor | : | Ragil Darmawan |
| Sumber | : | Daily Mail |
Komentar