Advertorial

Cegah Gelombang Baru Covid-19, Kemenparekraf Imbau Masyarakat Bertanggung Jawab Selama Libur Nataru

By Fathia Yasmine - Jumat, 17 Desember 2021 | 21:32 WIB
Dialog KPCPEN bertema “Sambut Tahun Baru dengan Liburan Gaya Baru”, Kamis (16/12/2021).
Dok. KPCPEN
Dialog KPCPEN bertema “Sambut Tahun Baru dengan Liburan Gaya Baru”, Kamis (16/12/2021).

Superball.com – Mobilitas masyarakat diprediksi akan terus meningkat jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Hal tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Henky Manurung dalam dialog KPCPEN bertema “Sambut Tahun Baru dengan Liburan Gaya Baru”, Kamis (16/12/2021).

Menurutnya, salah satu tempat yang akan dikunjungi masyarakat adalah lokasi wisata dan area hiburan. Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat tetap bijak dan bertanggung jawab ketika bepergian.

“Kita harapkan, traveller nusantara yang bergerak pada Nataru ini adalah wisatawan yang bertanggung jawab,” katanya.

Baca Juga: Omicron Ditemukan di Indonesia, Pemerintah Imbau Masyarakat Patuh Prokes dan Aturan Perjalanan

Tanggung jawab, lanjutnya, memiliki arti yang lebih luas. Selain bermakna sebagai ajakan untuk tetap disiplin protokol kesehatan (prokes) dan menggunakan PeduliLindungi, masyarakat juga diharapkan cermat dalam memilih lokasi wisata yang dikunjungi.

Pasalnya, pandemi Covid-19 sempat membuat sektor pariwisata terpuruk. Untuk itu, ia menyarankan masyarakat untuk mengunjungi destinasi wisata prioritas guna mendukung perputaran roda ekonomi di lokasi wisata tersebut.

Adapun lokasi wisata tersebut mencakup Danau Toba, Lombok, Belitung, Labuan Bajo, hingga Manado.

Baca Juga: Bukan Messi, Khabib Nurmagomedov Punya Pandangan Soal Pemenang Ballon d'Or 2021

“Saatnya kita nikmati Indonesia dengan berkunjung ke daerah tersebut. Diharapkan, akan terjadi pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.

Mengingat potensi kenaikan kasus masih mungkin terjadi, pemerintah masih berupaya untuk mendorong adaptasi serifikasi Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE).

Selain mampu menjadi jaminan kehigienisan lokasi wisata, sertifikasi tersebut juga mampu melindungi masyarakat yang ada di dalamnya.

“Yang dilindungi bukan hanya wisatawan, melainkan juga pekerja dan pelaku usaha kita harapkan aman,” tegas Henky.

Baca Juga: Piala AFF - Gagal ke Puncak Klasemen, Media Vietnam Sebut Pemain Timnas Indonesia Pintar Akting

Terkait pelaksanaan CHSE di lapangan, Henky menyebut, pemerintah secara rutin melakukan evaluasi terhadap implementasi di berbagai lokasi wisata.

Apabila nantinya ditemuka pelanggaran, maka pemerintah akan memberikan teguran atau sanksi kepada pengelola.

“Target untuk Nataru cuma satu, orang berwisata dengan aman, bisa berwisata tapi tidak lupa prokes dan menjadi wisatawan yang bertanggung jawab,” tandas Henky.

Cegah penyebaran varian Omicron

Sejalan dengan tingginya mobilitas masyarakat, kasus varian baru Omicron pun diketahui sudah terjadi di Tanah Air.

Hal tersebut disampaikan Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Sonny Harry Harmadi dalam kesempatan yang sama.

Baca Juga: Piala AFF - Gagal Gusur Timnas Indonesia, Eks Asisten Park Hang-seo Berkoar Vietnam Pasti Lolos

Adanya kasus tersebut diakui Sonny menjadi perhatian pemerintah. Untuk itu, pemerintah mulai mengupayakan berbagai strategi guna menekan penyebaran virus. Salah satunya dengan membatasi mobilitas masyarakat.

Terdapat dua skema yang akan dilakukan pemerintah. Skema pertama adalah dengan melakukan pembatasan kapasitas, larangan pesta, dan arak-arakan tahun baru.

“Pertama, harus hindari kerumunan,” kata Sonny.

Skema kedua adalah melakukan skrining PeduliLindungi. Hanya masyarakat dalam kategori hijau yang boleh masuk. Selain itu, dilakukan juga persyaratan perjalanan guna membatasi mobilitas masyarakat.

Baca Juga: Liga Inggris Konfirmasi Empat Pertandingan Lain Ditunda karena Lonjakan Covid-19

“Mohon masyarakat memahami, semua aturan diberlakukan untuk melindungi msyarakat agar tidak terjadi lonjakan kasus. Apalagi Omicron sudah ditemukan di Indonesia,” papar Sonny.

Guna mencegah paparan kasus Omicron di masyarakat, pemerintah juga terus melakukan percepatan vaksinasi. Menurutnya, vaksinasi terbukti efektif mengurangi angka kesakitan dan kematian.

Meski begitu, ia tetap mengimbau agar masyarakat tetap peduli dengan kepatuhan prokes. Terlebih di saat adanya risiko mobilitas tinggi dan adanya varian baru yang lebih menular, lonjakan kasus lebih mungkin terjadi.

“Kalau kepatuhan prokes turun, mobilitas naik, ada varian baru yang lebih menular, maka kita akan punya potensi atau risiko lonjakan kasus,” tegasnya.


Editor : Sheila Respati

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA