Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Peter Withe Sebut Faktor Utama Kualitas Timnas Indonesia Lebih Bobrok Dibanding Thailand

By Muhammad Respati Harun - Kamis, 23 Desember 2021 | 17:08 WIB
Eks pelatih Timnas Indonesia dan Thailand, Peter Withe.
ZINGNEWS.VN
Eks pelatih Timnas Indonesia dan Thailand, Peter Withe.

SUPERBALL.ID - Thailand saat ini tetap menjadi salah satu negara yang punya kualitas sepak bola terbaik di Asia Tenggara.

Secara ranking FIFA, Thailand memang bukanlah yang terbaik di Asia Tenggara saat ini.

Tim terbaik Asia Tenggara menurut ranking FIFA saat ini adalah Vietnam yang ada di posisi ke-99 dunia.

Sedangkan Thailand sekarang menduduki peringkat ke-118 ranking FIFA.

Meski demikian, Thailand tetap menjadi jujukan bagi para pemain apik dari negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Baca Juga: Piala AFF - Timnas Indonesia Ditahan Imbang karena Singapura Bisa Eksploitasi Satu Aspek Ini

Secara ranking koefisien, Liga Thailand ada di peringkat ke-9 Asia dan merupakan yang terbaik di Asia Tenggara.

Adanya kualitas kompetisi yang apik itu tentu sangat berpengaruh terhadap perkembangan Timnas Thailand hingga saat ini.

Dilansir SuperBall.id dari Zingnews.vn, perkembangan Liga Thailand mendapat komentar positif dari eks pelatih Timnas Thailand, Peter Withe.

Peter Withe pernah menjadi pelatih Timnas Thailand pada 1998-2003.

Baca Juga: Piala AFF - Persiapan Bak Bumi dan Langit, Pelatih Thailand Nyatakan Tidak Takut Vietnam

Di bawah asuhan Peter Withe, Thailand berhasil dua kali menjuarai Piala AFF pada 2000 dan 2002 serta sekali medali emas SEA Games 1999.

Meski prestasinya cemerlang, Withe mengakui bahwa Thailand dulu masih belum seapik sekarang.

Withe menuturkan bahwa perkembangan sepak bola Thailand tidak lepas dari idenya soal kompetisi yang profesional.

"Pada zaman saya dulu, Liga Thailand masih belum maju seperti sekarang," tutur Withe.

"Ketika saya menjadi pelatih (Timnas Thailand), saya memberi banyak ide untuk memprofesionalisasi turnamen domestik," tambahnya.

Baca Juga: Piala AFF - Gara-gara Timnas Indonesia, Media Thailand Kantongi Kelemahan Vietnam

Pria yang pernah menjuarai Kejuaraan Eropa (kini Liga Champions) bersama Aston Villa itu menyebut kompetisi merupakan faktor vital kehebatan sepak bola Thailand.

Withe pun mencontohkan Jepang, Korea Selatan, serta Arab Saudi sebagai bukti nyata pengaruh besar kompetisi terhadap kualitas tim nasional.

"Profesionalnya kompetisi nasional adalah salah satu faktor penting yang membantu perkembangan sepak bola Thailand," ujar Withe.

"Lihatlah Jepang, Korea Selatan, atau Arab Saudi, sepak bola mereka kuat berkat kualitas liga domestiknya," imbuhnya.

Baca Juga: Piala AFF - Timnas Malaysia Mengecewakan, Pihak Federasi dan Liga Dituntut Tanggung Jawab

Selain kompetisi yang bagus, Withe juga menekankan betapa pentingnya mentalitas klub yang tidak tergantung pada pemain asing.

Hal itulah yang kemudian memunculkan pemain bintang di era kepelatihan Withe macam Kiatisuk Senamuang atau Worrawoot Srimaka.

"Lalu, ketika saya menjadi pelatih Thailand, klub di sana tidak merekrut banyak-banyak pemain asing," kata Withe.

"Ini menciptakan peluang bagi striker domestik, seperti Kiatisuk Senamuang, Worrawoot Srimaka, untuk berkembang," sambungnya.

Baca Juga: Piala AFF - Ranking FIFA Timnas Indonesia Terdongkrak usai Menjadi Raja di Grup B

Jika klub mengandalkan pemain lokal untuk berkompetisi, tentu itu akan turut mendongkrak kualitas tim nasionalnya.

Hal itulah yang dirasakan oleh Withe selama menangani Thailand selama sekitar 5 tahun.

"Ketika mereka punya peluang untuk bersaing, kematangan dan kualitasnya turut terdongkrak," ucap Withe.

"Timnas Thailand juga diuntungkan dari itu," tekannya.

Baca Juga: Manajer Cantik Timnas Thailand Bagi-bagi Iphone 13 dan Rolex Jelang Melawan Vietnam

Akan tetapi, situasi yang benar-benar berbeda ketika Withe menerima pinangan PSSI untuk melatih Timnas Indonesia pada 2004.

"Namun, ketika saya bekerja untuk Timnas Indonesia, yang terjadi di sana bukan seperti itu (seperti di Thailand)," ungkap Withe.

White dihadapkan pada situasi di mana klub-klub Indonesia lebih banyak mengandalkan pemain asing.

Dengan demikian, kualitas pemain Timnas Indonesia dinilai oleh Withe cenderung lebih buruk ketimbang Thailand.

Baca Juga: AFF Akui Timnas Indonesia Berhak Penalti, Shin Tae-yong Tanggapi Wasit Kontroversial

Hal itu kemudian dibuktikan dengan Withe yang kurang sukses bersama Timnas Indonesia.

Withe menangani Timnas Indonesia pada dua edisi Piala AFF, yakni pada 2004 dan 2007.

Pria yang kini berusia 70 tahun itu pernah mengantarkan Timnas Indonesia meraih runner-up pada 2004 kemudian gagal total di fase grup pada 2007.

"Saya mengatakan ini bukan untuk merendahkan sepak bola Indonesia," tutur White.

"Tetapi fakta bahwa klub lebih memilih pemain asing, terutama striker, telah sangat berpengaruh terhadap kualitas pemain tim nasional," tutupnya.

Baca Juga: Piala AFF 2020 - Di Leg Kedua, Timnas Indonesia Diyakini Bakal Lebih Siap

Saat ini, Thailand dan Timnas Indonesia sedang sama-sama telah menembus semifinal Piala AFF 2020 sebagai juara grup.

Thailand akan menghadapi Vietnam pada Kamis (23/12/2021) untuk leg pertama dan Minggu (26/12/2021) untuk leg kedua.

Sedangkan Timnas Indonesia sudah melakoni leg pertama dengan Singapura yang berakhir imbang 1-1.

Lalu leg kedua antara Timnas Indonesia dan Singapura akan dimainkan pada Sabtu (25/12/2021).

Dengan demikian, Thailand dan Timnas Indonesia tentu masih punya peluang untuk saling jumpa di babak final Piala AFF 2020.

Baca Juga: Piala AFF 2020 - Jadwal Leg Kedua Semifinal Timnas Indonesia Vs Timnas Singapura

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ragil Darmawan
Sumber : Zingnews.vn

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X