Menurut pengakuannya, Chanathip baru bisa tampil baik di fase gugur karena ia terlambat beradaptasi dengan cuaca di Singapura.
Bahkan, Kongpob mengaku sang anak sempat mengalami demam pada 2-3 hari pertama di Singapura.
"Chanathip hanya bermain bagus setelah diistirahatkan pada pertandingan terakhir penyisihan grup melawan Singapura."
Baca Juga: Piala AFF - Timnas Indonesia Babak Belur, Shin Tae-yong Akui Tak Mungkin Kejar Thailand
"Dia jatuh sakit karena perubahan cuaca yang tiba-tiba ketika dia meninggalkan lingkungan bersalju seperti Jepang ke iklim panas dan lembab seperti Singapura."
"Akibat tidak mampu beradaptasi, Chanathip mengalami demam selama 2-3 hari pertama."
"Anak saya bahkan tidak bisa berlari di pertandingan melawan Filipina," ucap Kongpob.
Sapporo, kota asal klub Chanathip, merupakan kota terbesar di pulau Hokkaido, di Jepang bagian utara.
Suhu di Sapporo pada musim dingin biasanya berada di bawah 0 derajat Celcius dan sering turun salju.
Sedangkan suhu di Singapura pada bulan Desember biasanya sekitar 30 derajat Celcius, dengan kelembapan lebih dari 80 persen.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Thairath.co.th |
Komentar