Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Timnas Indonesia Bantai Laos 5-1 di Piala AFF Diduga Match-Fixing, 45 Pemain Diskors FIFA Seumur Hidup

By Lola June A Sinaga - Selasa, 11 Januari 2022 | 21:37 WIB
Laos menghadapi Timnas Indonesia dalam penyisihan Grup B Piala AFF 2020 di Singapura dan kalah telak 1-5.
AFFSUZUKICUP.COM
Laos menghadapi Timnas Indonesia dalam penyisihan Grup B Piala AFF 2020 di Singapura dan kalah telak 1-5.

SUPERBALL.ID - Beberapa sumber menyebut penampilan Laos melawan Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 sangat janggal dan dicurigai terjadi pengaturan pertandingan.

Begitu pula pertandingan Laos kontra Timnas Malaysia.

Pengaturan skor itu melibatkan sejumlah pemain Timnas Laos, yang ternyata sudah terjadi berulang kali.

Baru-baru ini dilaporkan bahwa 45 pemain Laos telah diskors secara permanen atau seumur hidup oleh FIFA karena keterlibatan mereka dalam pengaturan pertandingan di turnamen internasional beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Ternyata Ini Kesulitan Shin Tae-yong Selama Melatih Timnas Indonesia

Perlu diketahui, di antara 45 pemain itu ada juga yang mengenakan kaus Timnas Laos pada Piala AFF 2020 di Singapura.

Dugaan match-fixing Laos melawan Malaysia dan Indonesia itu sempat marak di jagat online.

Akun Oriental Gambler meminta Panitia Piala AFF 2020 untuk menyelidiki pertandingan Laos yang kalah telak 0-4 dari Malaysia karena diduga kuat hasil pengaturan pertandingan.

Sementara akun RabonaMike menunjuk kiper Solasak Thilavong yang bermain negatif pada laga Laos yang kalah 1-5 dari Indonesia.

Thilavong masuk pada menit ke-46 menggantikan Keo-Oudone Souvannasangso dalam posisi Laos tertinggal 1-2.

Baca Juga: Keputusan Mengejutkan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Tuai Pujian Media Vietnam

Sebelum kalah telak dari Malaysia dan Indonesia, Laos lebih dulu bermain dengan Timnas Vietnam.

Hasilnya, Vietnam yang sangat diunggulkan hanya menang 2-0.

Para pakar melihat pemain Laos melakukan banyak upaya dan kerja keras, sehingga cuma kebobolan dua gol.

Tanpa itu, Laos pasti kebobolan lebih banyak gol karena Vietnam terus-menerus menekan selama 90 menit.

Namun, upaya para pemain Laos itu tak terlihat ketika menghadapi Malaysia dan Indonesia.

Segera setelah pemainnya dituduh mengatur pertandingan, Pelatih Laos Selvaraj Vengadasalam mengatakan, "Saya tidak yakin apakah ada unsur match-fixing dan saya tidak tahu apa yang terjadi di jejaring sosial."

Baca Juga: Diminta Selidiki Kekalahan Malaysia dari Timnas Indonesia, Eks Polisi Top Ini Akui Belum Punya Rencana

Laos akhirnya menjadi juru kunci Grup B dengan nilai 0 akibat empat kali kalah.

Sedangkan Timnas Indonesia ini melaju sampai final.

Sayang, pasukan Shin Tae-yong dipaksa bertekuk-lutut kalah agregat 2-6 dari Timnas Thailand dalam final dua leg Piala AFF 2020.

Federasi Sepak Bola Laos (LFF), sebagaimana dikutip SuperBall.id dari The Thao 247, sangat menyesalkan maraknya pengaturan pertandingan.

Mengenai puluhan pemain yang terlibat match-fixing, Sekretaris Jenderal LFF Kanya Keomany menjelaskan, "Semua 45 pemain berada di sepak bola pria. Mereka akan diskors secara permanen oleh FIFA setelah penyelidikan pengaturan pertandingan."

"Taruhan telah berlangsung selama bertahun-tahun."

"Mereka terlibat dalam pengaturan pertandingan di tingkat tim nasional, baik internasional maupun regional."

Baca Juga: Setelah Singapura dan Malaysia, Satu Lagi Pelatih Pamit Usai Dihajar Timnas Indonesia

Identitas 45 pemain dan pertandingan yang diidentifikasi sebagai pengaturan skor belum dipublikasikan secara resmi.

Pada tahun 2020, FIFA juga menskors dua pemain Laos seumur hidup, yakni Khampheng Sayavutthi dan Lembo Saysana.

Keduanya melakukan match-fixing pada laga persahabatan yang menelan kekalahan 0-4 dari Hongkong pada 5 Oktober 2017.


Editor : Taufik Batubara
Sumber : Thethao247.vn

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X