Hal itu membuat para motor-motor yang melaju dengan kecepatan 354 km/h itu mampu membuat kerikil-kerikil tersebut keluar ke permukaan akibat tidak merekat sempurna.
Menurut sumber yang dimiliki jurnalis tersebut, satu-satunya cara solusi untuk mengatasi hal itu adalah dengan cara mengaspal ulang sirkuit dengan spesifikasi yang benar.
Aspal ulang ini direkomendasikan dari awal garis start hingga akhir garis finish, sehingga aspal tersebut merata.
Hal ini harus dilakukan demi keselamatan para pebalap yang sedang berlaga nantinya.
Francesco Bagnaia sudah menjadi keganasan lintasan Mandalika yang dinilai belum sesuai dengan spesifikasi yang seharusnya.
Ia sendiri beberapa waktu lalu membagikan potret lengannya yang mengalami lebam akibat terkena serpihan kerikil yang pecah di aspal.
Namun jurnalis tersebut menilai pengaspalan ulang ini tidak akan selesai dengan tepat waktu, sebelum series Mandalika kembali pada 20 Maret mendatang.
Sampai saat ini pihak Dorna hanya menanggapi soal lintasan Irkuit Mandalika yang dikeluhkan kotor oleh para pebalap.
Carlos Ezpeleta yang merupakan Chief Sporting Officer Dorna sendiri mengatakan bahwa kondisi trek yang kotor bukanlah sebuah masalah besar.
Ezpeleta menilai kondisi trek Mandalika kian membaik seiring berjalannya waktu, hal itu dibuktikan oleh perolehan waktu yang dicatatkan oleh para pebalap.
"Kami memang menghadapi tantangan untuk membersihkan trek, Anda semua tahu bahwa Sirkuit Mandalikan adalah lintasan baru dan disekitarnya ada beberapa proyek pembangunan yang sedang berjalan." Ujar Ezpeleta.
"Kami dan para pebalap merasa senang ketika berada di sini." Tambah Ezpeleta.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "Masalah Utama Sirkuit Mandalika Menurut Media Eropa: Trek Tidak Sesuai Spesifikasi"
View this post on Instagram
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | KOMPAS.com |
Komentar