"Kekalahan Aaron/Wooi Yik (di tangan Ji Ting/Tan Qiang) adalah karena lawan memberikan banyak tekanan pada Wooi Yik," kata Rexy, dikutip SuperBall.id dari Bharian.com.my.
Baca Juga: All England 2022 - Ketakutan Juara Dunia Asal Jepang Jadi Nyata Usai Disingkirkan Fikri/Bagas
"Ini mungkin karena mereka melihat Wooi Yik tidak bisa bermain di level terbaiknya setelah baru pulih dari COVID-19."
"Apapun itu, masih banyak yang perlu ditingkatkan dalam permainan mereka, terutama Wooi Yik dari aspek pertahanan," tambahnya.
Kegagalan di All England Open 2022 membuat Aaron/Soh kembali memperpanjang penantian gelar pertama mereka.
Sejak dipasangkan pada tahun 2017, Aaron/Soh sama sekali belum pernah memenangkan gelar di event BWF.
Pencapaian terbaik mereka adalah runner-up di SaarLorLux Open 2018, All England Open 2019, dan Thailand Open 2020.
Baca Juga: All England 2022 - Ganda Putra Jadi Harapan Indonesia, Pemain Malaysia Pede Pertahankan Gelar
Meski begitu, Rexy tetap yakin pasangan peraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo itu masih punya peluang juara di masa depan.
Dengan catatan pasangan andalan Malaysia itu harus terus berusaha keras dan haus akan kesuksesan.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Bharian.com.my |
Komentar