SUPERBALL.ID - Ahlan wa sahlan ya Ramadan. Bulan suci umat Islam seluruh dunia untuk berpuasa kembali tiba.
Ramadan adalah salah satu bulan sangat penting dalam Islam karena di situlah Al-Qur'an diturunkan pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW.
Setiap tahun lebih dari 1 miliar muslim seluruh dunia berpuasa selama satu bulan Ramadan.
Puasa Ramadan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dijalani, kecuali dalam kondisi tertentu.
Baca Juga: Resmi Jadi Suami, Menu Makanan Favorit Evan Dimas di Bulan Puasa Tak Berubah
Umat Islam menjalani puasa Ramadan pada bulan yang berbeda-beda atau berganti setiap tahun.
Itu terjadi karena mengikuti kalender lunar atau bulan (Hijriah), yang berarti Ramadan dimulai sekitar 10 atau 11 hari lebih awal atau cepat setiap tahun.
Puasa Ramadan 2022 ini dimulai pada awal April.
Muhammadiyah sudah menetapkan awal puasa pada 2 April 2022.
Jumlah hari puasa Ramadan umumnya 29 hari, tetapi kadang-kadang digenapkan menjadi 30 hari.
Itu bergantung pada pengamatan hilal dengan metode rukyat dan hisab.
Rukyah biasanya dilakukan organisasi Nahdlatul Ulama, sedangkan hisab oleh Muhammadiyah.
Durasi atau lama jam berpuasa setiap tahun juga bervariasi di berbagai belahan dunia.
Perbedaan durasi puasa ini disebabkan oleh perbedaan posisi matahari mengikuti gerak semu tahunannya.
Baca Juga: Pelatih Persib Robert Rene Alberts Bicara Soal Waktu Latihan Timnya di Bulan Puasa
Durasi puasa yang lebih lama akan dialami sejumlah negara di belahan utara khatulistiwa, terutama yang memiliki musim panas di bulan-bulan tertentu, sehingga akan menerima sinar matahari lebih lama dari bagian selatan.
Sebagai contoh, durasi puasa bagi umat Islam di kota Reykjavik, Islandia, akan memiliki rekor puasa terlama tahun ini, yaitu 16 jam 50 menit.
Sedangkan negara-negara di belahan bumi selatan cenderung memiliki durasi puasa lebih pendek.
Contohnya adalah durasi puasa bagi umat Islam di Selandia Baru, Argentina, dan Afrika Selatan yang akan berpuasa dengan rentang waktu rata-rata hanya 11 hingga 12 jam.
Di Indonesia, durasi puasa Ramadhan rata-rata 12-13 jam.
Mengingat acuan waktu puasa bagi umat Islam adalah durasi cahaya mentari (dari terbit fajar hingga terbenam matahari), ada masalah di beberapa negara tertentu.
Selama Ramadhan ada negara-negara yang tidak terkena matahari selama berminggu-minggu, ada pula yang mengalami siang hari sangat panjang karena matahari bersinar hampir 20 jam sehari.
Nah, puasa Ramadan di Longyearbyen bisa lebih dari 21 jam.
Pasalnya, pada tanggal 20 April sampai 22 Agustus 2022, matahari tidak tenggelam.
Longyearbyen, yang lazim dikenal dengan nama Kota Longyear, adalah ibu kota sekaligus permukiman terbesar di Svalbard, sebuah kepulauan di Norwegia.
Menurut sensus 2019, kota itu dihuni 2.368 penduduk.
Baca Juga: Tanggapan Bek Persebaya Surabaya Soal Latihan Online di Bulan Puasa
Bagaimana mengatasi masalah itu?
Ternyata sudah ada solusinya, yaitu fatwa yang menyatakan posisi matahari akan diabaikan dan durasi puasa akan mengikuti waktu terbit dan terbenam yang lebih masuk akal.
Fatwa itu menetapkan bahwa di negara-negara di mana matahari terbit dan terbenam berjarak kurang dari 3 jam, penduduk diperbolehkan mengikuti jadwal kota lain.
Misalnya, mengikuti waktu puasa di Makkah, Arab Saudi, sekitar 15 jam sehari.
Fatwa yang sama berlaku untuk wilayah seperti Skandinavia, Rusia, dan Alaska, negara-negara yang berada di atas Lingkaran Arktika, di mana matahari benar-benar tidak terbenam selama berminggu-minggu.
Fatwa yang dikeluarkan oleh Islamic Center of Northern Norway itu memberikan opsi bagi muslim lokal di Skandinavia yang durasi puasanya bisa melebihi 20 jam untuk mengikuti puasa di Makkah.
DURASI TERCEPAT PUASA RAMADAN 2022
Johannesburg, Afrika Selatan: 11 jam
Buenos Aires, Argentina: 11 jam 15 menit
Cape Town, Afrika Selatan: 11 jam 40 menit
Christchurch, Selandia Baru: 11 jam 55 menit
Ciudad del Este, Paraguay: 12 jam 1 menit
DURASI TERLAMA PUASA RAMADAN 2022
Reykjavik, Islandia: 16 jam 50 menit
Lisbon, Portugal: 16 jam 1 menit
London, Inggris: 15 jam 16 menit
Paris, Prancis: 15 jam 16 menit
Warsawa, Polandia: 15 jam
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Theislamicinformation.com |
Komentar