SUPERBALL.ID - Pada Selasa (5/4/2022) tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, menjalani pertandingan pertama Korea Open 2022.
Pebulu tangkis Indonesia itu bertemu tungdal putra asal Prancis, Lucas Claerbout, pada babak 32 besar.
Ginting didapuk menjadi unggulan pertama pada turnamen ini
Hal tersebut dikarenakan beberapa pemain seperti, Viktor Axelsen, Anders Antonsen, Kento Momota, dan Chou Tien Chen tak berpartisipasi di ajang ini.
Ginting yang menjadi unggulan pertama pada ajang ini tentu digadang-gadang akan meraih kemenangan dengan mudah.
Pasalnya Claerbout hanya bertengger di peringkat ke-67 pada ranking duna BWF.
Sementara Ginting saat ini masih berada di peringkat kelima ranking dunia yang dirilis oleh BWF.
Namun secara mengejutkan Ginting harus kalah dari Claerbout pada pertandingan babak 32 besar ini.
Ginting juga tampak tak bisa memberikan perlawanan yang sengit kepada perwakilan Prancis tersebut.
Ia terpaksa mengakhiri pertandingan dengan dua gim saja, 16-21, 13-21.
Ini pun menambah rekor buruk Ginting dalam setiap turnamen yang diikutinya.
Ginting terakhir kali membawa pulang gelar juara dari sebuah turnamen adalah saat menjadi juara di Indonesia Masters 2020 lalu.
Semenjak saat itu, Ginting tak pernah lagi menjuarai turnamen apapun.
Saat tur Eropa yang berlangsug sejak Maret lalu, Ginting pun tak bisa berbicara banyak pada turnamen yang diikutinya.
Dalam tur Eropa itu Ginting berpartisipasi dalam turnamen Jerman Open, All England, dan Swiss Open 2022.
Baca Juga: Hasil Final Swiss Open 2022 - Jonatan Christie Juara Usai Tekuk Penakluk Anthony Ginting
Di Jerman Open lalu, Ginting harus terhenti ketika melakoni pertandingan 16 besar melawan Lakshya Sen dari India.
Sementara saat bertanding di All England 2022, Ginting pun harus takluk dari wakil Denmark, Viktor Axelsen, di babak perempat final.
Ginting kembali menelan kekalahan saat bertemu perwakilan India lainnya yakni, Prannoy Haseena Sunil, pada babak semifinal.
Saat kalah di babak 32 besar Korea Open 2022 ini Ginting mengaku satu hal kepada pelatihnya.
Ia mengaku bahwa sedang tak memiliki feeling bagus pada pertandingan tersebut.
Hal ini disampaikan sendiri oleh Irwansyah yang merupakan pelatih tunggal putra setelah laga melawan Clerbout usai.
Irwansyah pun mengakui bahwa permainan Ginting pada pertandingan ini tidak cukup bagus dan sangat monoton.
Menurut Irwansyah, Ginting hari ini tidak bisa mengontrol permainan lawannya.
"Hari ini Ginting main tidak bagus, tidak bisa untuk mengontrol lawan. Variasinya juga menoton sehingga mudah ditebak sama lawan."
"Banyak mati sendiri dan kakinya pun sudah kelihatan berat di lapangan. Saya tanya sama dia setelah selesai main, dia bilang feeling sedang tidak enak,” ucap Irwansyah, sebagaimana yang dikutip SuperBall.id melalui laman resmi PBSI.
Baca Juga: Usai Flandy Limpele Mundur, Legenda Bulu Tangkis Malaysia Lempar Kritikan
Ginting pun dikabarkan tidak percaya diri dengan pukulan-pukulan yang ia lepaskan ke arah lawannya.
Hal itu menjadi beban tersendiri bagi Ginting.
Irwansyah pun mengatakan tugasnya saat ini adalah membenahi pola pikir anak asuhnya tersebut.
"Saya harus benahi pola cara berfikirnya dia sebab di latihan pun ada pukulan yang tidak enak, langsung dia kepikiran terus."
"Hal itu yang membuatnya tidak percaya terhadap kemampuan yang dia miliki. Jatuhnya menjadi beban," tutup Irwansyah.
Melihat performa Ginting yang tak kunjung membaik akhir-akhir ini, warganet dan pendukung Ginting meminta dirinya untuk istirahat sejenak dari kompetisi profesional.
Seruan ini sudah dilakukan semenjak Ginting tak mampu lolos di Swiss Open 2022 lalu.
Para pendukung meminta Ginting istirahat agar bisa fokus memperbaiki performanya saat ini.
Ketika performanya sudah kembali, para pendukung yakin kalau Ginting akan menjuarai turnamen apapun itu.
View this post on Instagram
| Editor | : | Imadudin Adam |
| Sumber | : | PBSI.id |
Komentar